PortalMadura.Com, Sumenep – Melambungnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di kepulauan Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur hingga tembus Rp 10 ribu per liternya mulai di keluhkan nelayan.
“Sebagian nelayan terpaksa memilih tidak melaut. Biaya operasionalnya lebih besar dibandingkan hasil tangkapan. Jika dipaksa melaut akan mengalami kerugian besar,” kata Ahmad Muhlis, salah seorang anggota DPRD Sumenep asal kepulauan Kangean, Rabu (4/3/2015).
Melambungnya harga solar membuat para nelayan terpaksa harus mencari ikan di bibir pantai, meski hasilnya tidak sebanyak menggunakan perahu layar motor yang membutuhkan BBM jenis solar.
“Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka terpaksa mencari ikan di bibir pantai, sebab hanya itu satu-satunya mata pencaharian warga pulau,” ungkapnya.
Warga kepulauan Kangean berharap, pemerintah daerah segera mengatasi persoalan kelangkaan BBM tersebut. Jika terus dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Kangean yang sebagian besar nelayan akan kehilangan mata pencahariannya.
“Pengawasan terhadap Agen Premium, Minyak dan Solar (APMS) dan Stasiun pengisian nelayan (SPN) di kepulauan Kangean harus di perketat, karena kelangkaan BBM baik jenis premium maupun solar akibat rendahnya pengawasan dari pemerintah daerah,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya meminta agar pemerintah daerah memberikan kemudahan bagi warga yang mengajukan rekomendasi pengiriman BBM ke Kangean.
“Stok BBM di APMS maupun SPBN tidak memenuhi kebutuhan warga kepulauan Kangean, maka kemudahan rekomendasi BBM itu juga diperlukan oleh nelayan,” pungkasnya.(roni/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
