Diskusi LSPPS, Paham radikalisme dapat ditangkal dengan Pancasila

Avatar of PortalMadura.Com
Diskusi LSPPS, Paham radikalisme dapat ditangkal dengan Pancasila
Diskusi LSPPS

PortalMadura.Com, – Paham radikalisme yang diwujudkan dalam bentuk aksi anarkisme untuk memaksakan keyakinan kepada orang lain, menjadi materi sentral dalam diskusi yang diselenggarakan Lembaga Study Pemuda Pancasila Sumenep (LSPPS), di Sumenep, Rabu (27/5/2015).

Diskusi yang dihadiri 27 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu, menyebutkan, bahwa paham radikalisme akan memecah belah persatuan negara Republik Indonesia.

“Radikalisme itu, hanya akan memecah kesatuan negara kita yang dibangun atas persamaan hak untuk memilih keyakinan yang berbeda,” tegas Imam Syafi'i, MH, salah satu pemateri dalam diskusi itu.

Menurut Imam, kehidupan warga negara Indonesia berwajah multi kultural. Berbagai golongan, ras, agama dan keyakinan, ada di Indonesia. Sehingga menjadi pas jika Pancasila dijadikan sebagai dasar negara.

“Semua perbedaan apa pun, menjadi sah di negara kita, terlebih dalam pemahaman keyakinan,” ungkapnya.

Munculnya gerakan ISIS di Indonesia yang mengesankan pemaksaan keyakinan tertentu merupakan kesalahan besar. Dan satu-satunya cara menangkal semua itu, adalah menanamkan nilai Pancasila sejak dini.

Pemateri lain, Salim, memaparkan, bahwa akhir-akhir ini masyarakat sudah  terkotak antara Pancasilais dan Anti Pancasila. Kedua-duanya dianggap memiliki akar bawah rumput masing-masing.

Pancasilais bisa dilihat dalam Ormas yang getol menyuarakan keutuhan NKRI. Sedangkan Anti Pancasila, bisa dilihat dalam gerakan separatis yang ujung-ujungnya merongrong keutuhan NKRI.

“Maka, penanaman nilai Pancasila melalui berbagai bentuk edukasi memang harus dilakukan secara berjenjang,” tandasnya.

Jika paham radikalisme itu sudah benar-benar mengkuawatirkan, aktivis DPD KNPI Sumenep ini menyarankan agar pemerintah terlibat langsung. “Jika sudah mentok, maka pemerintah melalui TNI harus turun tangan,” katanya.

Sedangakan, Ketua LSPPS, Ahmad Zainullah, menjelaskan, paham radikalisme itu sangat berbahaya. Dan globalisasi turut mendukung suburnya radikalisme dengan berbagai kecanggihan teknologi.

Maka, keseriusan dari semua pihak untuk menangkal paham itu harus dilakukan secara serius dan massif.  “Penyebaran paham itu memiliki banyak piranti. Jadi, semua pihak harus serius merespon semua itu,” imbuhnya.(rls/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.