Dosen STP Nusa Dua Bali, Shanti: ‘Carok’ Dapat Dikemas Jadi Destinasi Wisata Budaya

Avatar of PortalMadura.Com
Dosen STP Nusa Dua Bali, Shanti: 'Carok' Dapat Dikemas Jadi Destinasi Wisata Budaya
Mahasiswa UTM di Bali

PortalMadura.Com, – Salah seorang dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali, Shanti, mengatakan, bahwa ‘' bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata di Madura.

Hal tersebut disampaikan, saat menerima kunjungan 123 masiswa Jurusan Psikologi Uneversitas Trunojoyo Madura (UMT) di ruang auditorium kampus setempat, Rabu (23/2017).

“Misalnya, carok itu direkonstruksi dari historisnya,” terang dia, pada PortalMadura.Com.

Menurutnya, carok bukan suatu hal yang perlu ditakuti. Tapi, harus digambarkan sebuah falsafah hidup perjuangan masyarakat Madura untuk mempertahankan harga diri.

“Ini bisa diangkat dan diperkenalkan kepada orang luar bahwa carok bukan harus ditakuti, tapi ada falsafah dibalik itu semua. Ada perjuangan, harga diri, bagaimana menjaga kehormatan kita,” ujarnya.

Cara mengenalkan pada masyarakat luar, salah satunya dengan cara pementasan atau pertunjukan lainnya, sehingga carok yang selama ini dikenal dengan kekerasan, berubah menjadi sebuah nilai yang memiliki daya tarik tersendiri bagi dunia wisata.

Dikatakan, dalam pengembangan destinasi wisata, tidak bisa dilakukan dengan waktu yang singkat. Namun, perlu waktu yang relatif lama dan semua elemen memiliki tanggung jawab dalam pengembangan tersebut.

Selain memerlukan konsep yang terukur, bagi daerah yang belum menjadi tujuan wisata yang berbasis kebudayaan seperti Madura, juga perlu diperkenalkan konsep konsep sederhana. Misalnya, desa wisata atau pondok wisata.

“Pariwisata tidak harus bintang lima, karena yang dinginkan wisatawan sekarang adalah yang alami dan ada jaminan keamanan,” lanjut dia.

Dia menyarankan, khususnya kepada akademisi agar membangun mindset (pola pikir) sadar wisata sebagai langkah awal dalam pengembangan wisata berbasis budaya.

“Yang pertama harus dibangun adalah merubah mindset, bagaimana menyadarkan lingkungan kita, karena sederhananya wisata itu adalah percepatan adaptasi,” tandasnya.(Laporan Hamid, Reporter PortalMadura.Com dari Bali)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.