PortalMadura.Com – Sejak berdiri pada 2021, Eratani, perusahaan agritech, mencatat partisipasi signifikan dari petani milenial, yang kini mencapai 25,98%. Peningkatan ini merupakan hasil dari inovasi Eratani yang mempermudah proses budidaya melalui akses pendanaan, pendampingan agronomis, penerapan teknik pertanian modern, dan akses pasar yang lebih luas. Angka tersebut menunjukkan komitmen Eratani dalam memperbaiki sektor pertanian untuk masa depan yang lebih baik.
Menurut Sensus Pertanian 2023, terdapat 29.342.202 unit usaha pertanian perorangan di Indonesia, dengan mayoritas dikelola oleh generasi X (43-58 tahun) yang mencakup 42,39%. Petani baby boomer (59-77 tahun) mencapai 27,61%, sementara petani milenial (27-42 tahun) hanya 25,61%. Ketidakseimbangan ini mengancam keberlanjutan sektor pertanian karena jumlah petani penerus relatif lebih kecil.
Profesi petani kini kurang diminati oleh generasi muda karena dianggap tradisional dan kurang menguntungkan. Meski demikian, Eratani menyadari pentingnya peran petani muda dan berkomitmen mendukung mereka melalui platform terintegrasi untuk kebutuhan budidaya padi dari hulu hingga hilir. Dengan 25,98% petani binaan Eratani berasal dari generasi milenial di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, perusahaan ini terus mendorong inovasi dan produktivitas di kalangan petani muda.
Eratani juga menyediakan teknologi berbasis IoT untuk informasi pemupukan, serta mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan petani. Selain itu, mereka menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan untuk memperkenalkan pertanian modern melalui program magang dan kunjungan lapangan. Melalui berbagai inisiatif ini, Eratani optimis bahwa masa depan pertanian Indonesia akan lebih maju di tangan generasi muda yang inovatif.