PortalMadura.Com – Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan signifikan lebih dari 12% dalam seminggu terakhir, mencapai US$68.295. Kenaikan ini didorong oleh antisipasi peluncuran ETF Ethereum spot pertama di AS dan aliran dana positif ke ETF Bitcoin. Namun, ketika ETF Ethereum mulai diperdagangkan, Bitcoin dan pasar kripto tetap stabil (Jakarta, 26 Juli 2024).
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan bahwa harga Bitcoin tidak selalu naik konsisten. Hambatan di level US$68.200 menunjukkan investor menjual pada posisi tersebut. Beberapa faktor utama, seperti pengembalian lebih dari 140.000 BTC oleh Mt. Gox dan spekulasi pemerintah AS yang memindahkan BTC senilai US$4 juta ke Coinbase Prime, menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan berlebih.
Penurunan harga BTC juga dipengaruhi oleh rencana CSOP Asset Management meluncurkan ETF untuk shorting BTC, yang berpotensi meningkatkan tekanan jual di pasar. Dalam jangka pendek, volatilitas pasar disebabkan oleh kekhawatiran pasokan berlebih dan peluncuran ETF baru yang berfokus pada shorting BTC.
Fyqieh menambahkan bahwa penyelesaian pengembalian dana Mt. Gox bisa memberikan stabilitas lebih besar bagi pasar kripto. Investor perlu mempertimbangkan dinamika pasar dan situasi makroekonomi, seperti hasil pemilu AS dan potensi perubahan kebijakan pemerintah terhadap kripto. Sinyal bullish untuk kenaikan Bitcoin tetap kuat dalam jangka pendek, dengan potensi mencapai level resistensi US$69.000 dan US$70.000, sementara penurunan di bawah US$64.000 dapat menandakan penurunan lebih lanjut.
