Festival Daul Dug-Dug Digagalkan, Musik ‘Pocong’ Muncul di Jalanan Sampang

Avatar of PortalMadura.com
Festival Daul Dug-Dug Digagalkan, Musik 'Pocong' Muncul di Jalanan Sampang
Aksi protes peserta Festival Daul Dug-Dug Sampang yang gagal digelar, Sabtu (30/6/2018)

PortalMadura.Com, – Peserta Festival Daul Dug-Dug di Sampang, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi protes dengan cara menggelar musik tradisional di pinggir jalan raya kota dengan berpakaian ‘Pocong'.

Pantauan PortalMadura.Com, mereka juga memampang berbagai tulisan bernuansa protes dan melampiaskan kekecewaannya atas gagalnya festival Daul Dug-dug yang akan digelar oleh pemerintah daerah setempat.

Salah satunya, bertuliskan ‘Tanpa Budaya, Sampang Seperti Kota Mati'.

Salah satu warga Sampang, Azis mengutarakan, melestarikan budaya dan ternyata sengaja dibatalkan oleh pemerintah daerah perlu disikapi dengan arif dan bijaksana.

“Budaya Daul Dug-Dug atau kesenian lainnya is okey Mas. Namun mohon kiranya publik dapat memaklumi kondisi dan situasi pasca Pilkada yang tentunya kita sadari bersama,” katanya, Sabtu malam (30/6/2018).

Pihaknya sangat mengapresiasi para pecinta seni di kotanya, meski penjabat (Pj) bupati dan pihak aparat kepolisian memiliki pertimbangan lain dengan tujuan menjaga kondusifitas.

“Namun demikian, kita tetap mengapresiasi dan memaklumi para pecinta seni di kota ini. Meski mengekspresikan kekecewaan dengan berbagai bentuk, tetapi tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” imbuhnya.

Aksi protes yang dilampiaskan dengan menggelar musik jalanan tersebut membuat aparat kepolisian sibuk dan nyaris kewalahan mengurai kemacetan.

“Mereka tidak ada koordinasi dengan kami. Apalagi, rencana festival sudah resmi dibatalkan. Sehingga kami berupaya membubarkan mereka. Tapi, muncul lagi dari group lain,” tandas , AKP Musa Bakhtiar. (Rafi/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.