Gempa Bumi Jabar, Dua Meninggal Dunia dan Ratusan Rumah Hancur

Avatar of PortalMadura.Com
Gempa Bumi Jabar, Dua Meninggal Dunia dan Ratusan Rumah Hancur
facebook

PortalMadura.Com, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 2 orang meninggal dunia dan 7 orang terluka akibat 6,9 skala richter yang mengguncang selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.

Dua orang tewas tersebut berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

“Dua korban meninggal dunia adalah Hj. Dede Lutfi, 62, warga Desa Gunungsahari RT 04 RW02 Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, dan Ibu Aminah, 80, waga Sugihwaras Gg. 1 RT 02 RW 18 Kelurahan Kauman Kota Pekalongan. Kedua korban meninggal tertimbun tembok yang roboh akibat gempa. Korban luka semua dirujuk ke rumah sakit setempat,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (16/12/2017).

Selain itu, sebanyak 43 rumah rusak berat dan roboh, 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan publik mengalami kerusakan.

“Daerah yang terdampak gempa yang merusak terdapat di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes dan Banjarnegara,” terangnya.

Sutopo menjelaskan guncangan paling keras terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran, dan Ciamis, Jawa Barat, mengingat pusat gempa berada 6 km arah tenggara Kota Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya.

Beberapa rumah sakit juga mengalami kerusakan sehingga pasien harus dievakuasi ke luar rumah sakit.

Bangunan RSUD Banyumas mengalami kerusakan plafon ambrol, tembok retak, kebocoran instalasi pipa gas oksigen dan lainnya. Sebanyak 70 pasien dari ruang rawat inap ditampung di dalam tenda BPBD Banyumas dan sebagian dilayani di PKU Gombong.

Sementara itu, sebagian besar masyarakat yang evakuasi saat peringatan dini tsunami sudah kembali ke rumahnya. Tidak ada tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa.

Gempa susulan telah terjadi sebanyak 7 kali dengan magnitude yang kecil. Tidak ada dampak merusak dari gempa susulan. Aktivitas masyarakat secara umum telah kembali normal.

“Update dampak dan penanganan gempa akan disampaikan berikutnya. Masyarakat dihimbau tetap tenang. Hingga saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi belum dapat memprediksi gempa secara pasti,” kata Sutopo.

BNPB mengimbau masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Gempabumi dapat terjadi setiap saat di daerah-daerah yang rawan gempa. Saat terjadi gempa segera keluar dari rumah dan bangunan, dan berlindung di tempat yang aman.(AA/Har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.