Harga Sewa Lahan Garam Dinaikkan, Petani Garam Wadul Dewan

Avatar of PortalMadura.Com
Kantor DPRD Sumenep
Dok. Kantor DPRD Sumenep

PortalMadura.Com, Sumenep – Harga sewa lahan non produktif PT Garam yang disewakan ke warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur dinaikkan secara sepihak oleh PT Garam. Akibatnya, sejumlah mendatangi Komisi II DPRD setempat.

“Kedatangan kami kesini bermaksud mengadu kesewenangan PT Garam yang menaikkan harga sewa lahan non produktif yang mencapai seratus persen dari tahun sebelumnya,” ucap Kepala Desa Pinggir Papas, Ubaidillah, Selasa (29/9/2015).

Ia menerangkan, pada tahun 2014, sewa lahan tersebut seharga Rp1,5 juta per hektarnya, tapi tahun ini mencapai Rp3 juta perhektar.

“Kenaikan harga sewa itu tanpa mengajak penyewa untuk berembuk, tahu-tahu ada surat dari perusahaan soal kenaikan harga sewa itu,” katanya.

Dengan kebijakan sepihak tersebut, berdampak negatif pada penggarap atau petani garam. Sebab, selain harus mengeluarkan biaya lebih banyak lagi untuk sewa, harga garam hasil produksi itu tahun ini sangat rendah.

“Sampai saat ini kami memang belum membayar, meski kami tetap berproduksi garam, karena kami tidak terima dengan kebijakan sepihak itu,” tegasnya.

Sementara itu, anggota Komisi II , Bambang Prayogi menyatakan, pihaknya akan memperjuangkan nasip petani garam yang menjadi korban kebijakan sepihak itu.

“Petani garam tidak perlu takut, kami akan bendampingi mereka, kalau perlu jangan bayar dulu sewa lahan itu sebelum ada penjelasan kenapa dinaikkan,” terang Bambang.

Bahkan, lanjutnya, pihaknya akan memanggil pihak PT Garam guna dipertemukan dengan penyewa lahan non produktif tersebut.

“Kami akan panggil pihak PT Garam. Petani garam tidak masalah dengan kenaikan harga sewan lahan itu, tapi silahkan diajak rembuk,” pungkasnya. (arifin/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.