Haruskah Awasi Konten Game Online yang Diakses Anak?

Avatar of PortalMadura.com
Haruskah Awasi Konten Game Online yang Diakses Anak
Ilustrasi (Jagad.id)

PortalMadura.Com – Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat. Berbagai konten yang ada di internet pun dengan begitu mudahnya diakses dan diunduh oleh penggunanya.

Tidak hanya orang dewasa yang menggunakan layanan tersebut. Anak-anak pun kini bisa dibilang lebih lihai dalam mengoprasikan banyak hal. Salah satu yang sering menjadi incaran yaitu .

Permainan memang menjadi kesukaan banyak anak. Apalagi game online yang tersedia secara gratis atau cuma-cuma. Hanya dengan membuat akun dari email, anak Anda sudah bisa men-download dengan sangat mudah.

Memberikan kebebasan pada anak dengan bermain apa yang mereka suka memang tidak sepenuhnya salah. Namun sebagai orang tua Anda tidak lantas membiarkannya begitu saja. Anda tetap memegang peranan penting untuk mengawasi konten game yang dimainkan anak.

Dilansir PortalMadura.Com, Kamis (22/8/2019) dari laman Haibunda.com, Direktur ICT Watch, Widuri mengatakan, orang tua tidak boleh bersikap acuh lagi dengan keselamatan anak di dunia internet, khususnya game online.

“Sebelum anak download game, orang tua bisa lihat dulu rating dan kontennya sudah sesuai belum, lalu apa saja yang aplikasi itu minta, misalnya kontak, atau data diri anak,” katanya.

Widuri memandang wajar jika orang tua sering kecolongan. Karena, masuknya internet ke Indonesia memang tidak ada panduannya. Jadi tidak tahu apa yang harus diwaspadai.

“Di mana-mana teknologi hanya membantu, tapi tetap yang menjadi tugas utama orang tua adalah komunikasi dengan anak,” ujar Widuri.

Jadi, walaupun teknologi sudah terkontrol dan keamanannya sudah family based, komunikasi tetap fondasi utama. Setidaknya sedikit bertanya tentang apa yang ia lakukan dengan game online tersebut. Berperan di dalamnya atau berpura-pura menyukai permainannya agar tahu kegiatan anak mungkin tidak masalah.

Sebab, melarang anak dengan keras atau memasang parental control diam-diam bukan solusi yang baik, Bun. Bahkan, dengan begitu anak akan lebih membangkang dan menolak apa yang Anda perintahkan.

“Memasang parental control di gadget anak juga enggak sembarangan dan diam-diam. Tapi tetap komunikasikan sebab dan alasannya,” tutur Widuri.

Salah satu cara membatasi anak dengan internet dan game online bisa dimulai dengan mengontrol penggunaan akun email dan media sosial. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah tanpa perlu cara kekerasan.

Baca Juga : Bunda, Ini 9 Cara Cerdas Bikin Anak Tak Kecanduan Gadget

Widuri menambahkan, jika usia minimal anak baru boleh membuat akun adalah 13 tahun sesuai ketentuan.

“Jadi, jangan karena acuh, kita malah membuatkan akun email dan medsos anak kita. Takutnya akses yang berisi data pribadi ini dipakai anak saat download game online dan pengaruhnya ke keselamatan dia,” pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.