Hati-hati, Ini Bahaya Jika Anda Terlalu Sering Foto Selfie

Avatar of PortalMadura.Com
Hati-hati, Ini Bahaya Jika Anda Terlalu Sering Foto Selfie
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Foto selfie atau mengambil foto mandiri sudah menjadi hal yang lumrah, tidak hanya para perempuan saja kaum lekakipun juga melakukannya. Apalagi jika ditunjang dengan kualitas kamera depan dari smartphone keluaran terkini, maka semakin banyak orang berlomba-lomba berfoto selfie. Biasanya ini dilakukan hanya untuk membuat diri merasa senang ataupun mengabadikan setiap momen tertentu.

Tapi, tahukah Anda dibalik itu semua ternyata foto selfie berpotensi memberikan dampak buruk pada perilaku pengguna, salah satu gejala tersebut adalah . Hasil para peneliti menyebutkan bahwa, penggila foto selfie justru cenderung anti-sosial dan kurang memiliki rasa empati. Menariknya lagi, hasil tersebut juga menyatakan kecenderungan melakukan posting foto selfie terbukti banyak dilakukan pria yang aktif di media sosial.

Tingkat anti-sosial dan kurang empati yang ada pada para pecandu selfie itu masuk dalam kategori psikopat. Meskipun begitu, psikopat yang dimaksud para peneliti bukanlah psikopat yang mengarah pada pembunuhan atau tindakan sadis seperti yang biasa ditampilkan dalam tayangan film.

Penelitian mengenai dampak kecanduan foto selfie terhadap psikologi itu dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Ohio State University, Amerika Serikat. Penelitian melibatkan 800 pria berusia antara 18-40 tahun yang mengisi survei pada output media sosial dan kuesioner psikologis untuk membangun ciri-ciri kepribadian.

“Tidak mengherankan banyak pria yang posting foto selfie dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengedit hasil fotonya agar terlihat lebih narsis,” kata Jesse Fox, Asisten Profesor Komunikasi yang juga termasuk ke dalam tim inti penelitian.

Lebih lanjut, Fox juga menjelaskan kecenderungan pria yang lebih suka posting foto selfie bisa dianggap lebih psikopat daripada yang mengedit fotonya sebelum di-post.

“Psikopat ditandai dengan karakteristik impulsif. Mereka akan mengambil foto dan segera menempatkannya secara online. Mereka ingin melihat dirinya sendiri tanpa menghabiskan waktu untuk mengubah fotonya,” ungkap Fox.

Hasil penelitian itu juga menyebutkan bahwa sifat ini akan menyebabkan permasalahan lebih lanjut. Para peneliti menyarankan untuk mengobati kecanduan selfie sebelum berdampak lebih buruk.

“Kita tahu bahwa objektifikasi diri dapat menyebabkan hal-hal buruk, seperti depresi dan gangguan nafsu makan,” demikian isi kesimpulan dalam laporan penelitian tersebut. (liputan6.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.