Hendak Liput Distribusi Beras, Oknum Satpam Bulog Keluarkan Kata Kotor dan Usir Wartawan

Avatar of PortalMadura.Com
Hendak Liput Distribusi Beras, Oknum Satpam Bulog Keluarkan Kata Kotor dan Usir Wartawan
Satpam Bulog Pamekasan

PortalMadura. Com, - Perilaku tidak menyenangkan ditunjukkan oleh seorang oknum Satpam Kantor Bulog Sub Divre XII Madura, Pamekasan, inisial KA, Kamis (29/12/2016).

Pasalnya, oknum satpam itu mengusir seorang jurnalis Limadetik.Com, Fathol Arifin saat hendak meliput pendistribusian beras selama tahun 2016 karena mendapat penugasan dari kantornya.

Kepada PortalMadura.Com, Fathol Arifin menceritakan, dirinya mendatangi instansi tersebut secara baik baik. Tapi justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

“Awalnya saya mau bertemu dengan pimpinan bulog, tapi katanya sedang rapat di Surabaya. Jadi, saya minta bertemu dengan pejabat lain yang bisa dikonfirmasi masalah distribusi beras, saya disuruh menunggu oleh salah satu pegawai di sana,” tuturnya.

Karena tidak ingin bolak balik ke kantor itu, dirinya beriniatif untuk menunggu di halaman kantor yang berlokasi di Jalan Raya Panglegur tersebut. Sebab, di dalam kantor itu sedang ada perayaan maulid nabi Muhammad SAW.

“Karena acara mau dimulai, pegawai disuruh masuk. Sementara saya didekati oleh Satpam itu, ditanya mau ngapain. Saya jawab kalau ingin meliput pendistribusian beras selama tahun 2016,” katanya.

Tetapi lanjut dia, satpam tersebut terkesan tidak percaya dan meminta dirinya keluar dari kantor tersebut dengan alasan pintu gerbang mau dikunci karena kuatir ada pencuri masuk. Karena ada ungkapan seperti itu, dia langsung menunjukkan ID Card atau kartu pengenal pers jika dirinya adalah seorang wartawan.

“Tapi dia langsung membentak saya dan bilang, wartawan ‘taeh'. Sering wartawan datang kesini dan mau ketemu pimpinan. Tapi yang ada di otaknya hanya uang dan uang, ” kata Arifin menirukan perkataan Satpam tersebut.

Tidak berhenti disitu, oknum Satpam itu meminta wartawan tersebut untuk memfoto dirinya jika tidak terima atas ucapannya tersebut. “Ya, saya ambil foto dia, ” lanjut dia.

Ia mengaku tidak terima atas ungkapan oknum Satpam itu karena telah melecehkan profesi wartawan yang nota bene dilindungi undang undang. Yaitu UU nomor 40 tahun 1999 tentang pers.

“Makanya kami meminta pimpinan Bulog menindak tegas Satpam itu karena tidak mempunyai etika baik. Bahkan bisa mencoreng nama baik Bulog, ” pungkasnya. (Marzukiy/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.