PortalMadura.Com – Indigo dan Business Initiative Movement (BIM) baru-baru ini menggelar diskusi panel bertajuk “Eksplorasi Ekosistem Startup: Peluang dan Tantangan”, yang diadakan secara hybrid di IndigoHub Bandung. Acara ini dihadiri oleh 51 peserta secara langsung dan banyak lainnya melalui live streaming. Diskusi tersebut melibatkan pembicara dari berbagai sektor yang memberikan wawasan tentang pentingnya fleksibilitas, kolaborasi, serta strategi menghadapi kegagalan dalam membangun ekosistem startup yang solid.
Bobby Romadhoni, salah satu pembicara, menekankan bahwa kegagalan adalah hal yang wajar dalam dunia startup, namun harus dihadapi dengan strategi yang tepat, seperti menetapkan target yang ambisius sejak awal. Selain itu, ia juga menyarankan para founder untuk memiliki mindset yang terbuka terhadap pembelajaran dari setiap tantangan yang dihadapi. Aprilia Amelia Hastutiani menambahkan bahwa kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perubahan adalah kunci untuk bertahan dalam dunia bisnis yang dinamis, dengan menekankan pentingnya visi jangka panjang dalam membangun sebuah perusahaan.
Alif Bahayar memperkuat diskusi dengan berbicara tentang peran penting jaringan dalam kesuksesan startup. Ia menjelaskan bahwa hubungan yang kuat antara individu dan perusahaan dapat membuka berbagai peluang untuk kolaborasi serta ekspansi bisnis. Sementara itu, Dyan R. Helmi menyampaikan perspektif tentang tantangan menjadi pengusaha, yang meskipun menawarkan fleksibilitas, juga menuntut komitmen dan kerja keras tanpa henti.
Diskusi ini memberikan wawasan berharga bagi para pelaku startup untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang yang ada di tengah ekosistem startup Indonesia yang terus berkembang. Melalui kolaborasi antara Indigo dan BIM, diharapkan ekosistem digital lokal semakin inklusif dan kompetitif, serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
