Indonesia Incar Devisa USD17,6 Miliar dari Pariwisata

Avatar of PortalMadura.com
Indonesia Incar Devisa USD17,6 Miliar dari Pariwisata
Wisatawan berpose dengan latar Gunung Agung dari Pura Lempuyang di desa Lempuyang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia pada 28 September 2017. (Mahendra Moonstar - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Bank Indonesia () menyampaikan bahwa Indonesia mengincar devisa sebesar USD17,6 miliar dari yang datang ke Indonesia pada Tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pada Tahun ini Indonesia menargetkan sebanyak 20 juta kunjungan turis mancanegara untuk bisa mencapai proyeksi devisa tersebut.

Dia mengatakan target devisa tersebut lebih besar dari pencapaian devisa dari sektor pada Tahun 2018 yang mencapai USD16,1 miliar.

“Dengan jumlah tersebut, maka devisa dari pariwisata akan menjadi yang terbesar kedua setelah kelapa sawit,” jelas Perry dalam konferensi pers seusai rapat koordinasi pariwisata di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan BI terus berkoordinasi dengan pemerintah baik pusat dan daerah untuk bisa mencapai target kunjungan dan devisa dari pariwisata.

“Kita membahas sejumlah strategis dalam koridor 3A, yakni akses, atraksi, dan amenities (kemudaha) serta 2P yaitu promosi dan pelaku usaha,” tambah Perry.

Menurut dia, beberapa kebijakan prioritas di sektor pariwisata antara lain mempercepat penyelesaian beberapa proyek pendukung pariwisata seperti New Jogjakarta International Airport dan akses pendukungnya.

“Devisa dari pariwisata ini jelas sangat penting bagi ekonomi kita,” tegas Perry. dilaporkan Anadolu Agency, Senin (18/3/2019).

Perry menambahkan bagi BI, devisa dari pariwisata ini sangat berguna untuk membantu mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD), menambah pasokan valuta asing, serta membantu stabilisasi nilai tukar rupiah.

Dia melanjutkan bahwa sektor pariwisata memiliki klasifikasi bisnis yang sangat luas, seperti penerbangan, penginapan, restoran, dan UMKM sehingga akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi, penyerapan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan Masyarakat.

“Pengembangan digital ekonomi juga akan semakin memberikan nilai tambah. Tidak hanya devisa, tetapi juga ekonomi rakyat kita,” imbuh dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku yakin target tersebut dapat diraih. Bahkan, menurut dia, target devisa pariwisata tersebut bisa terlampaui karena target tersebut menggunakan angka yang konservatif.

“Angka (devisa) itu bisa naik lagi. Ekonomi kita bagus dan pariwisata kita juga bagus. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tegas dia.

Menurut dia, meskipun ekonomi global melambat, namun hal ini tidak akan menghambat pertumbuhan pariwisata Indonesia karena pesatnya pertumbuhan kelas menengah sehingga jumlah turis yang terus bertambah.

“Kita percaya sudah berada dalam track yang benar,” Menko Luhut menekankan.

Menko Luhut menambahkan Indonesia berpengalaman melaksanakan IMF-World Bank meeting dalam dua minggu yang bisa meningkatkan banyak sekali kunjungan turis mancanegara.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.