PortalMadura.Com – Kita mengetahui bahwasanya setiap amal perbuatan kita sebagian ada yang diganjar pahala, ada yang diganjar dosa. Namun, ada pula perkara yang jika dilakukan tidak mendatangkan pahala maupun dosa. Perkara ini sering disebut perkara mubah. Diantara perkara yang hukum asalnya mubah, salah satunya yaitu makan.
Sebagai seorang manusia, umumnya kita makan tiga kali dalam sehari. Namun, tahukah Anda, ternyata aktivitas makan tersebut dapat bernilai ibadah dan menjadi salah satu sumber pahala.
Akan tetapi, meski bernilai ibadah, namun bukan berarti semua aktivitas makan itu berpahala. Sebab, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dan dilakukan.
Berikut syarat-syarat makan supaya menjadi ibadah:
Membaca Bismillah
Bagi umat muslim, sudah menjadi kewajiban untuk membaca Bismillah disetiap awal kegiatan yang dilakukan. Termasuk dalam aktivitas makan, sudah seharusnya seorang muslim mengucapkan ‘Bismillah' sebelum kita mulai makan. Hal ini juga dimaksudkan agar setan tidak turut serta ketika kita sedang makan.
Menggunakan Tangan Kanan
Merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk melakukan aktivitas makannya menggunakan tangan kanan.
Sebagaimana sabda Rasulullah bahwa: “Jika seseorang diantara kalian makan, maka hendaklah dia makan dengan tangan kanannya. Dan jika ia minum, maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula,” (HR. Muslim).
Mengambil Makanan yang Dekat dengan Jangkauan Tangan
Diantara banyaknya jenis makanan yang dihidangkan, disunahkan untuk mengambil makanan yang paling dekat jaraknya dengan jangkauan tangan.
Sebagaimana sabda Rasulullah kepada anak asuhnya saat itu. “Ananda, sebutlah nama Allah sebelum makan, dan makanlah dengan tangan kanan serta makanlah hidangan yang terdekat dengan Ananda,” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
Memulai Aktivitas Makan dari Pinggir
Saat makan, mulailah aktivitas makan dari pinggir piring atau wadah makan, dan jangan dari tengah-tengah piring. Hal ini merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah. Namun telah banyak ditinggalkan pada masa sekarang ini.
Menggunakan Tiga Jari
Rasulullah menganjurkan umatnya untuk makan dengan menggunakan tangan kanan serta tiga jari. Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ka'ab ibn Malik RA bahwa: “Aku melihat Rasulullah makan dengan menggunakan tiga jari. Jika sudah selesai beliau akan mengulumnya atau menjilatnya (untuk membersihkan makanan yang menempel di jari-jarinya),”.
Saat Makanan yang Dimakan Jatuh, Buanglah Bagian Kotornya dan Makan Bagian Bersihnya Jangan Membuangnya
Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah bersabda: “Jika sebagian makananmu jatuh, maka ambillah dan buanglah bagian yang kotor dan makanlah bagian yang tidak kotor. Dan jangan biarkan makananmu untuk setan. Dan jangan mengusap tanganmu dengan sapu tangan sampai kamu menjilat jari-jarimu, karena kamu tidak tahu dibagian mana makananmu yang ada berkahnya,”.
Posisi Duduk
Saat makan, dianjurkan untuk duduk dengan posisi berlutut, atau dengan menegakkan kaki kanan dan duduk diatas kaki kiri.
Ucapkan Alhamdulillah Saat Selesai Makan
Ketika telah selesai makan, maka ucapkanlah Alhamdulillah sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmat-Nya, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati makanan.
Dalam sebuah riwayat, Abu Umamah RA menyebutkan bahwa saat selesai makan Rasulullah biasanya mengucapkan: “Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi, ghaira makfiyyin wa la muwadda'in la mustaghnan'anhu rabbana. Artinya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang tiada terhingga, baik dan penuh berkah. Ya Tuhan kami, kami tidak mampu membalas anugerah-Mu, tidak mampu meninggalkannya dan tidak mampu menghindarinya,” (HR. Al-Bukhari). (viva.co.id/Salimah)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
