PortalMadura.Com – Mengalami gangguan pendengaran dan ketulian sebenarnya tidak muncul secara tiba-tiba. Ada gejala-gejala umum yang bisa dikenali saat pendengaran bermasalah.
Sebagaimana menurut Ketua PP Perhimpunan Dokter Ahli Telinga, Hidung, Tenggorok dan Bedah Kepala Leher (Perhati-KL), dr Soekirman Soekin, SpTHT-KL, mengatakan, ketulian akibat bising umumnya terjadi bertahap. Artinya, kemampuan mendengar seseorang akan turun secara perlahan.
“Karena berangsur-angsur jadinya sering tidak diperhatikan. Begitu parah baru kerasa nggak bisa mendengar,” tuturnya.
Nah, dr Soekiman, mengungkapkan, ada beberapa gejala yang bisa dilihat ketika mengalami gangguan pendengaran dan ketulian. Apa saja?.
Berikut empat gejala Anda mengalami gangguan pendengaran dan ketulian:
Bayi
Pada bayi gangguan pendengaran bisa membuatnya menjadi kurang perhatian. Akibatnya, bayi mengalami keterlambatan tumbuh kembang, sulit bicara dan sulit berkomunikasi.
Ciri-ciri bayi yang mengalami gangguan pendengaran adalah tidak terkejut ketika mendengar suara keras dan tidak merespons stimulasi suara yang diberikan orang tua.
Anak
Anak dengan pendengaran normal akan merespons panggilan dan kalimat dengan sesuai. Sebaliknya, anak dengan gangguan pendengaran tidak merespons panggilan dan perintah dengan baik.
Anak dengan gangguan pendengaran juga tidak memiliki perbendaharaan yang banyak dan sulit bicara.
Dewasa
Pasien gangguan pendengaran dan ketulian dewasa memiliki gejala yang sama seperti anak-anak dan remaja, namun dengan derajat yang lebih tinggi. Misalnya, baru bisa mendengar percakapan saat suara lawan bicara dikeraskan. Seseorang yang memiliki gangguan pendengaran dan ketulian juga biasanya memiliki suara bicara yang keras.
Lansia
Lansia yang mengalami gangguan pendengaran biasanya sudah berusia lanjut dan memiliki masalah pendengaran bertahun-tahun. Ciri utamanya adalah mengeluh telinga sakit ketika diajak berbicara dengan suara keras. (detik.com/Salimah)