Ini 4 Waktu Sedekah Yang Paling Utama Menurut Hadis

Avatar of PortalMadura.Com
Ini 4 Waktu Sedekah Yang Paling Utama Menurut Hadis
ilustrasi

PortalMadura.Com merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Selain bernilai pahala, memberikan sedekah juga memiliki beberapa keutamaan bagi yang mengamalkannya.

Pada dasarnya, sedekah bisa dilakukan kapan saja baik dalam   keadaan lapang (kaya) maupun keadaan miskin. Namun, dalam sebuah dijelaskan empat waktu lebih utama (afdal) untuk seseorang bersedekah.

“Seseorang bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdal?” Beliau menjawab: “Kau bersedekah ketika kau masih dalam keadaan sehat lagi loba (serakah), kau sangat ingin menjadi kaya, dan kuatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan :”Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian.” Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris),” (HR Bukhari).

Berikut empat waktu bersedekah yang menurut hadis:

Keadaan Sehat Lagi Loba
Rasulullah menyebutkan sedekahlah ketika dalam keadaan sehat lagi loba. Loba adalah keadaan selalu ingin memiliki, dalam hal ini adalah harta atau kesenangan duniawi.

Keadaan sehat lagi loba bisa diartikan ketika masih muda, memiliki ambisi untuk mengejar kesuksesan dan mengumpulkan banyak harta. Dalam kondisi ini, biasanya seseorang menjadi sulit atau merasa sayang apabila harus mengeluarkan hartanya untuk orang lain atau sedekah.

Oleh karena itu, Rasulullah berpesan di saat Anda sehat dan memiliki ambisi untuk meraih harta sebanyak-banyaknya, bersedekahlah agar Anda dijauhkan dari sifat kikir.

Keadaan Sangat ingin Menjadi Kaya
Rasulullah berpesan, bahwa untuk orang-orang yang sangat ingin menjadi kaya, supaya mereka bersedekah agar terhindar dari sifat rakus dan tamak seperti Qarun.

Qarun merupakan tokoh kaya yang hidup pada zaman dahulu yang merasa bahwa harta yang diperoleh berasal dari keringat dan kerja kerasnya sendiri tanpa pernah mengaitkannya dengan Allah SWT.

Sebagaiaman firman Allah: “Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku,” (QS Al-Qshshash ayat 78).

Orang yang ingin menjadi kaya dan rajin bersedekah akan lebih merasa tenang karena dia semata-mata hanya mengandalkan Allah SWT. Ia tidak takut hartanya berkurang malah ingin selalu menebar manfaat bagi banyak orang.

Keadaan Sangat Kuatir Menjadi Miskin
Jika seseorang dalam kondisi kuatir menjadi miskin, Rasulullah menganjurkannya untuk bersedekah. hal ini adalah wujud dari tawakal terhadap ketentuan Allah SWT.

Orang yang beriman dan yakin kepada Allah SWT menyadari bahwa jika Allah menghendaki maka ia bisa saja jadi miskin atau kaya dalam sekejap. Orang yang seperti ini sudah menjadikan sedekah sebagai salah satu karakter penting di dalam keseluruhan sifat dirinya.

”… yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,” (QS Ali Imran ayat 133-134).

Tidak dalam Keadaan Menjelang Kematian
Rasulullah sangat mewanti-wanti umatnya jangan sampai baru ingin bersedekah ketika ajal sudah dekat. Karena hal yang demikian ini bukan lagi dikatakan sedekah melainkan harta waris.

Saat itu sedekah tidak lagi menjadi suatu yang penuh keikhlasan. Namun terpaksa dan sudah tidak ada pilihan selain memberikan hartanya kepada orang lain, karena ia tidak bisa membawa hartanya ke liang kubur. (hijabnesia.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.