Ini 8 Ibadah Yang Dianjurkan di Bulan Dzulhijjah

Avatar of PortalMadura.Com
Ini 8 Ibadah Yang Dianjurkan di Bulan Dzulhijjah
ilustrasi

PortalMadura.Com – Dzulhijjah merupakan bulan yang istimewa, karena di bulan ini dilaksanakan ibadah yang sangat mulia, yaitu ibadah haji. Secara khusus, Rasulullah menyebut keutamaan bulan ini, terutama untuk 10 hari pertama di awal bulan.

Dari Ibnu ‘Abbas r.a, bahwa Rasulullah bersabda: “Tidak ada hari dimana amal saleh pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari .” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun,” (HR. Bukhari).

Dari Umar r.a, Rasulullah bersabda: “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid,” (HR. Ahmad).

Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi orang yang dicintai Allah SWT, maka jangan sia-siakan kesempatan ini untuk taqarrub kepada Allah dengan banyak melakukan ibadah.

Berikut delapan ibadah yang bisa Anda lakukan di bulan Dzulhijjah:

Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Hal ini merupakan amal yang paling utama di bulan Dzulhijjah. Tidak ada haji selain di bulan Dzulhijjah. Ganjaran bagi orang yang melaksanakan ibadah ini sangat besar di sisi Allah SWT.

Sebagaimana sabda Rasulullah: “Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga”.

Berpuasa Selama 10 Hari di Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, atau pada Sebagiannya, atau Paling tidak Sehari di Hari Arafah
Puasa juga amalan utama, Allah SWT memilih puasa sebagai amalan hamba-Nya untuk diri-Nya. Sehingga Dia sendiri yang menentukan pahalanya. Hal ini termaktub dalam sebuah hadis Qudsi: “Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan, dan minumannya semata-mata karena Aku”.

Dari Abu Said Al-Khudri r.a, Rasulullah bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun” (Hadis muttafaq ‘alaih).

Dari Abu Qatadah r.a, bahwa Rasulullah bersabda: “Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya” (HR. Muslim).

Bertakbir dan Berdzikir
Perbanyaklah takbir dan dzikir di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT: “…. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan….” (QS. Al-Hajj : 28).

Imam Bukhari menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya.

Diriwayatkan bahwa para tabiin pada hari-hari itu mengucapkan: “Allahu akbar, allahu akbar, laa ilaha ilallah, walllahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamdu.” Artinya, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah (sembahan) selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah”.

mengeraskan suara saat bertakbir baik ketika di masjid, rumah, pasar, atau di jalan. Allah berfirman: “Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu …” (QS. Al-Baqarah : 185).

Perbanyaklah Amal Saleh
Bukan hanya amal-amal yang fardu saja, sebab Allah SWT suka dan mencintai seorang hamba yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan melakukan amalan sunah.

Anda bisa memperbanyak salat sunah, bersedekah, berjihad, membaca Alquran, dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Anda tentu sangat berharap semua amalan itu bisa mendatangkan banyak pahala. Tapi, Anda pasti lebih berharap lagi mendapat cintai dan rida Allah SWT.

Melakukan Takbir Muthlaq
Disyariatkan pula supaya Anda melakukan takbir muthlaq, yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai salat Ied. Dan takbir muqayyad, yaitu takbir yang dilakukan setiap selesai salat fardu yang dilaksanakan dengan berjamaah.

Bagi Anda yang sedang tidak berhaji, takbir dimulai dari sejak Dzuhur hari raya kurban terus berlangsung hingga salat Ashar pada hari Tasyriq.

Berkurban
Hal ini bisa Anda lakukan pada hari raya kurban dan hari-hari tasyriq. Ibadah ini adalah sunah Nabi Ibrahim a.s. dan Rasulullah mengukuhkannya menjadi syariat bagi Anda.

Rasulullah bersabda: “Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu” (Hadis muttafaq ‘alaihi).

Dilarang Mencabut atau Memotong Rambut dan Kuku bagi Orang yang Hendak Berkurban
Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah r.a, bahwa Rasulullah bersabda: “Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya”.

Dalam riwayat lain, “Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban”.

Hal ini untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya. Firman Allah, “Dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan” (QS. Al-Baqarah : 196). Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban.

Melaksanakan Salat Idul Adha dan Mendengarkan Khutbah
Bahkan, anak-anak dan wanita-wanita yang sedang haid pun diperintahkan oleh Rasulullah untuk hadir bersama jamaah salat ied di tanah lapang untuk mendengarkan khutbah. (dakwatuna.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.