Inilah 8 Hal Yang Diperbolehkan Saat Salat Menurut Hadis

Avatar of PortalMadura.Com
Inilah 8 Hal Yang Diperbolehkan Saat Salat Menurut Hadis
ilustrasi (trendkita.com)

PortalMadura.Com merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Saat kita salat ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan, ada juga yang diperbolehkan melakukan sesuatu yang sederhana. Seperti halnya membetulkan pakaian, berdehem, menguap dan lain-lain.

Inilah salah satu bentuk kemudahan dari Allah SWT dalam melakukan ibadah kepada-Nya, sehingga umat Islam dalam melaksanakannya tidak merasa diberatkan.

Berikut delapan hal yang diperbolehkan saat kita melaksanakan salat berdasarkan sahih:

Membetulkan Bacaan Imam
Hal ini berdasarkan hadis Ibnu Umar: “Bahwa Rasulullah salat, kemudian beliau membaca suatu ayat, lalu beliau salah dalam membaca ayat tersebut. Setelah selesai salat beliau bersabda kepada Ubay, ‘Apakah kamu salat bersama kami?', Ia menjawab, ‘Ya'. Kemudian beliau bersabda ‘Apakah yang menghalangimu untuk membetulkan bacaanku,” (HR. Abu Daud, Al-Hakim dan Ibnu Hibban, Shahih).

Bertasbih (Bagi Laki-Laki) atau Bertepuk Tangan (Bagi Wanita) Apabila Terjadi Suatu Kesalahan
Hal ini seperti ingin menegur imam yang lupa atau membimbing orang yang buta dan sebagainya. Berdasarkan sabda Rasulullah: “Barangsiapa terjadi padanya sesuatu dalam salat, maka hendaklah bertasbih, sedangkan bertepuk tangan hanya untuk perempuan saja,” (Muttafaq `alaih).

Membunuh Ular, Kalajengking dan Sebagainya
Sebagaimana sabda Rasulullah: “Bunuhlah kedua binatang yang hitam itu sekalipun dalam (keadaan) salat, yaitu ular dan kalajengking,” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, shahih).

Mendorong Orang yang Melintas di Hadapannya Ketika Salat
Rasulullah bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu salat menghadap ke arah sesuatu yang menjadi pembatas baginya dari manusia, kemudian ada yang mau melintas di hadapannya, maka hendaklah dia mendorongnya dan jika dia memaksa maka perangilah (cegahlah dengan keras). Sesungguhnya (perbuatannya) itu adalah (atas dorongan) setan,” (Muttafaq lalaih).

Membalas dengan Isyarat Apabila Ada yang Mengajak Bicara atau Ada yang Memberi Salam
Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: “Telah mengutusku Rasulullah sedang beliau pergi ke Bani Musthaliq. Kemudian beliau saya temui sedang salat di atas untanya, maka saya pun berbicara kepadanya. Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya. Saya berbicara lagi kepada beliau, kemudian beliau kembali memberi isyarat sedang saya mendengar beliau membaca sambil memberi isyarat dengan kepalanya. Ketika beliau selesai dari salatnya beliau bersabda, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan perintahku tadi? Sebenarnya tidak ada yang menghalangiku untuk bicara kecuali karena aku dalam keadaan salat,” (HR. Muslim).

Dari Ibnu Umar dari Shuhaib, ia berkata: “Aku telah melewati Rasulullah ketika beliau sedang salat, maka aku beri salam kepadanya, beliau pun membalasnya dengan isyarat.” Berkata Ibnu Umar: “Aku tidak tahu terkecuali ia (Shuhaib) berkata dengan isyarat jari-jarinya,” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan selain mereka, hadis shahih).

Dari kedua hadis ini dapat diketahui isyarat bisa dengan tangan, anggukan kepala atau dengan jari.

Menggendong Bayi Ketika Salat
Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah. Dari Abu Qatadah Al-Anshari berkata: “Aku melihat Rasulullah mengimami salat sedangkan Umamah binti Abi Al-‘Ash, yaitu anak Zainab putri beliau berada di pundak beliau. Apabila beliau ruku', beliau meletakkannya dan apabila beliau bangkit dari sujudnya beliau kembalikan lagi Umamah itu ke pundak beliau,” (HR. HR. Muslim).

Berjalan Sedikit Karena Keperluan
Dari Aisyah, ia berkata: “Rasulullah sedang salat di dalam rumah, sedangkan pintu tertutup, kemudian aku datang dan minta dibukakan pintu, beliau pun berjalan menuju pintu dan membukakannya untukku. Kemudian beliau kembali ke tempat salatnya. Dan terbayang bagiku bahwa pintu itu menghadap kiblat,” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadis hasan).

Melakukan Gerakan Ringan
Hal ini seperti membetulkan shaf dengan mendorong seseorang ke depan atau menariknya ke belakang, menggeser makmum dari kiri ke kanan, membetulkan pakaian, berdehem ketika perlu, menggaruk badan dengan tangan, atau meletakkan tangan ke mulut ketika menguap.

Dari lbnu Abbas, ia berkata: “Aku pernah menginap di (rumah) bibiku, Maimunah, tiba-tiba Rasulullah bangun di waktu malam mendirikan salat, maka aku pun ikut bangun. Lalu aku ikut salat bersama Rasulullah. Aku berdiri di samping kiri beliau, lalu beliau menarik kepalaku dan menempatkanku di sebelah kanannya,” (Muttafaq `alaih). (hijabnesia.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.