PortalMadura.Com, Sumenep – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya kekosongan transportasi laut ke sejumlah wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep, seperti Masalembu dan Sapeken di akhir tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Sumenep telah berkoordinasi dengan pengelola kapal perintis.
“Kami telah berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang merupakan pengelola kapal perintis Amukti Palapa, kemudian Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi Banyuwangi, yang merupakan pengelola kapal perintis Sabuk Nusantara sebelum masa kontrak habis,” terang Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara, Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, M. Choyroni Argoto, Kamis (11/12/2014).
Pihaknya meminta, sebelum kontrak kapal perintis berakhir, diminta agar bisa disiapkan kapal pengganti terlebih dahulu atau mempercepat proses lelang kapal perintis, sehingga tidak terjadi kekosongan dilintasan keperintisan,” tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, jalur keperintisan di Sumenep dilayani tiga kapal, yakni Amukti Palapa dengan ‘home base' di Surabaya, Sabuk Nusantara 27 dengan ‘home base' Banyuwangi, dan Asia 1 dari Bima, Nusa Tenggara Barat.
“Kapal Amukti Palapa saat ini sedang docking tahunan, untuk sementara diganti Kapal Sukaria. Sedangkan yang lainnya tetap jalan sesuai jadwal semula,” imbuhnya. (arif/htn)