Jangan Jadi Ortu Over Protektif! Ini Bahayanya

Avatar of PortalMadura.com
Jangan Jadi Ortu Over Protektif! Ini Bahayanya
Ilustrasi (Rijal09)

PortalMadura.Com – Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap Orang Tua (Ortu) pasti mengkhawatirkan anak-anaknya. Tidak heran dalam kesehariannya si Kecil diajarkan tentang bagaimana perilaku yang baik dan tidak baik.

Bahkan, sering kali ibu dan ayah melarang anak dengan mengucapkan kata ‘jangan' atau ‘tidak boleh' jika melakukan hal yang menurut mereka salah. Padahal, sikap itu ternyata tidak baik bagi perkembangan anak. Pasalnya, buah hati Anda akan tidak punya percaya diri untuk melakukan sesuatu.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dokter spesialis anak konsultan dari Kemang Medical Care (KMC), Alinda Rubiati, mengingatkan, perilaku di atas menandakan pola asuh . Ini bahaya karena bikin si Kecil menjadi seorang anak yang tidak punya rasa percaya diri, sehingga takut melakukan sesuatu.

“Sampai bicara pun dia akan mikir,” kata Alinda di hadapan para orang tua yang hadir pada HUT Satu Dekade RSIA Kemang Medical Care.

Buang jauh-jauh sifat melarang, apalagi dengan alasan takut si Kecil kenapa-kenapa. Bila ayah dan ibu menginginkan buah hati memiliki perkembangan yang baik, dan kelak punya inisiatif yang besar, jangan mengeluarkan kata-kata negatif.

“Seorang anak itu tidak bisa diomongin. Tidak bisa dikasih tahu. Kalau disuruh, malah kebalikan dari apa yang orang tua mau,” kata Alinda.

Baca Juga : Versi Dokter: Protektif pada Anak Tak Baik Bagi Pertumbuhannya

“Dikasih tahu malah menjadi-jadi, istilahnya,” Alinda menekankan.

Sebaiknya jalinlah komunikasi yang baik antara ibu dan ayah. Sebagai contoh, jika takut si Kecil diam-diam bermain api, orang tua bisa sedikit bersandiwara untuk memberitahu dampak dari kegiatan berbahaya tersebut.

“Bermain sandiwaralah sedikit,” ujarnya.

“(Ibu pura-puranya berkata kepada ayah) si itu kemarin terkena api, jadinya luka karena terbakar. Sudah, cukup, tidak usah panjang-panjang,” katanya.

Orang tua tidak perlu sampai langsung menasehati anak akan bahayanya bermain api, karena dia tidak bakal mengerti.

“Pandai-pandai berkomunikasi tanpa instruksi langsung kepada anak,” katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.