PortalMadura.Com, Pamekasan – Gabungan jurnalis di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas untuk wartawan di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat meliput aksi demonstrasi mahasiswa, Jumat (27/9/2019).
Dukungan moral sesama kuli tinta itu berpusat di Taman Aspirasi Depan Pondopo Ronggosukowati Jalan Kabupaten. Para jurnalis itu mengecam tindakan aparat kepolisian yang semena-mena kepada wartawan yang bertugas di lapangan.
“Kami wartawan di Pamekasan mengutuk keras apa yang dialami oleh teman kami, kami bukan segerombolan orang yang berbuat onar di negeri ini,” teriak salah satu jurnalis JTV Madura, Moh. Zuhri, dalam orasinya.
Dikatakan, jurnalis dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh Undang-undang yang seharusnya mendapat perlindungan dari aparat saat bertugas di lapangan. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya.
“Seharusnya kami diayomi, beberapa keberhasilan aparat kami ekspos ke publik. Tetapi justru kami yang menjadi korban kekerasan oleh tindakan oknum aparat,” tandasnya.
Baca Juga : Demo Tolak RUU KUHP dan UU KPK di Pamekasan Ricuh, Pot Bungah Dihancurkan
Dalam aksinya, gabungan dari beberapa paguyuban jurnalis di bumi Gerbang Salam itu membentangkan sejumlah poster yang berisikan kecaman. Di antaranya poster bertuliskan “Ada rilis kami diundang, liput aksi kami ditendang,” dan poster bertuliskan “Kalian aparat bukan keparat,” dan bahkan ada kalimat yang ditulis dengan bahasa Madura, “Mara pak jhak kol pokolan! Engkok nyare napka” yang artinya “ayo pak jangan main pukul, saya cari nafkah” dan poster berisikan sindiran lainnya.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
