PortalMadura.Com, Sumenep – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur disebut-sebut sebagai kota keris. Namun, yang melambangkan kesakralan sebagai kota keris tak terlihat.
Bahkan, petunjuk jalan sekalipun yang nilainya tidak seberapa besar, juga tidak terlihat, semisal yang menuju ke Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, Sumenep, sebagai salah satu dewa yang warganya banyak mengeluti kerajinan keris.
“Minimal ada penanda jalan jika disini sebagai desa yang masyarakatnya banyak menjadi pengrajin keris,” ujar M. Yasin, salah seorang pengrajin keris Desa Aengtongtong, Saronggi, Sumenep, Jumat (8/8/2014).
Meski dia menolak untuk sekedar memasang papan nama jika dirinya salah satu warga yang mengeluti kerajinan keris. Namun, petunjuk arah ke sentra pembuatan keris sangat dibutuhkan.
“Kalau papan nama pribadi, tidak perlu. Kalau petunjuk jalan memang perlu, agar para wisatawan yang akan berkunjung ke desa kami dengan mudah mencarinya,” ujarnya.
Perhatian pemerintah, kata dia, memang sudah ada, semisal memberi bantuan pada kelompok pengrajin. Tetapi, yang tidak kalah pentingnya adalah pameran barang-barang antik juga dibutuhkan sebagai sarana pemasaran keris.
“Kalau ada pameran yang bisa mendatangkan pecinta keris dari luar daerah, geliat pemesanan keris juga sangat terasa. Kami memang butuh pemasaran,” ujarnya.(htn/nia)