Kemenag Pamekasan : Perbedaan Hari Raya Idul Adha Perekat Persatuan

Avatar of PortalMadura.com
Juhedi Kepala Kemenag Pamekasan
Juhedi Kepala Kemenag Pamekasan

PortalMadura.Com, Pamekasan – Adanya perbedaan pelaksanaan 1435 Hijriyah ini diharapkan tidak akan memecah belah persaudaraan umat Islam, tapi tetap mampu terus meningkatkan persaudaraan antar sesame.

Hal itu diungkapkan Juhedi, Kepala Kantor Kementrian Agama Pamekasan menyikapi adanya dua perbedaan umat Islam dalam melaksanakan Idul Adha tahun ini, yaitu tanggal 4 dan 5 Oktober 2014.

Menurut Juhedi, pemerintah Indonesia dan kelompok ormas NU menganut kriteria imkanur rukyat atau sempurnanya penglihatan hilal, dengan batas ketinggian minimal 2 derajat, sehingga pemerintah dan NU menetapkan hari raya Idul Adha pada Minggu 5 Oktober.

Sedangkan bagi kelompok Muhammadiyah dan yang sefaham, akan menggelar Idul Adha Sabtu 4 Oktober, dengan metode yang digunakan adalah wujudul hilal. Yaitu dimana pada tanggal 1 Dzulhijjah posisi hilal di ufuk barat sudah ada tetapi ketinggiannya tidak mencapai 2 derat, tetapi hanya 0,6 derajat.

“Adanya perbedaan cara pandang yang mengakibatkan bedanya pelaksanaan Hari Raya Idul Adha itu, adalah merupakan Rahmatan Lil Alamin yang tidak perlu dipersoalkan,” katanya, Jumat (3/10/2014).

Juhedi menjelaskan, perbedaan Idul Adha itu memang biasa terjadi seperti layaknya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, semua harus menghormati terhadap keyakinan yang akan diambil oleh ormas Islam utamanya di Pamekasan.

“Kalau di Pamekasan dapat dipastikan semuanya akan berjalan lancer, meskipun ada perbedaan, kerukunan akan tetap terjaga,” jelasnya. (reiza/Deny)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.