Kenali 8 Tanda Fisik Wanita Yang Suka Bercinta

Avatar of PortalMadura.Com
Kenali 8 Tanda Fisik Wanita Yang Suka Bercinta
ilustrasi (detik.com)

PortalMadura.Com – Kegiatan dipercaya mampu menjaga keintiman dengan pasangan, sehingga hubungan menjadi lebih harmonis. Namun ternyata ada sejumlah hal lain yang dapat terjadi sebagai akibat banyak melakukan hubungan bercinta.

Ketika seorang istri sering melakukan hubungan bercinta, ada sebagian orang bisa melihatnya bahwa ia sering melakukan hubungan bercinta. Karena hal ini juga terlihat dari luar.

Berikut 8 tanda fisik wanita yang sering bercinta:

Wanita jadi Rentan kepada Infeksi Saluran Kemih
Kaum wanita sepakat bahwa infeksi saluran kemih menjadi bagian dari kenyataan keberadaannya.

“Kebanyakan wanita yang aktif secara seksual akan mengalami infeksi tersebut dalam hidupnya. Infeksi tersebut muncul karena bakteri (biasanya bakteri E. coli) yang mengelilingi bukaan vagina merambat ke dalam kantung kemih sewaktu dan sesudah hubungan bercinta,” ujar Dr. Leah Millheiser dari Nuelle.

Dr. Millheiser melanjutkan, bahwa cara terbaik pencegahan?. Jika bisa, mandilah sebelum bercinta dan bilaslah daerah Miss V dengan pembersih yang lembut. Ini akan membantu mengurangi jumlah bakteri yang ada.

Queefing akan Menjadi Lebih Sering
Queefing dapat terjadi ketika bercinta dengan berapi-api.  memang memalukan, tapi hal itu normal.

“Queefing adalah letupan udara yang terdengar ketika kantong udara terdesak keluar Miss V. Bercinta bukanlah satu-satunya saat kejadian queefing ini, kaum wanita terkadang mengalaminya ketika melakukan kegiatan fisik (misalnya yoga dan Pilates),” ujar Dr. Millheiser.

Dr. Millheiser melanjutkan, bahwa gerakan Kegels dapat membantu mengurangi kejadian queefing karena memperkuat landasan pelvik.

Semakin Menginginkan Hubungan Bercinta
Menurut Dr. Millheiser ketika semakin positif pengalaman bercinta seorang wanita, semakin ia menginginkan hubungan bercinta di masa depan. Bagi wanita yang mengalami menopause, salah satu dampak negatifnya dalam bercinta hanya beberapa kali seminggu. Hal ini adalah pencegahan penyempitan vagina, yang dapat menyakitkan selagi bercinta.

Wajah Menjadi Merona
“Selagi terangsang secara seksual, pembuluh-pembuluh darah di bawah kulit membesar sehingga menimbulkan pendar kemerahan di dada dan wajah wanita,” ujar Dr. Millheiser.

Ini adalah tanggapan normal dari sistem syaraf kita dan menjadi tanda bahwa semuanya berjalan baik.

Meningkatnya Ambang Rasa Sakit
“Selagi terangsang secara seksual, ambang rasa sakit seorang wanita malah meningkat, yang artinya mereka tidak terlalu merasakan sakit dibandingkan ketika mereka sedang tidak bercinta,” ujar Dr. Millheiser.

Wanita Merasa Sangat Santai
Bercinta melepaskan ketegangan, menurunkan tingkat stres dan membuat tidur nyenyak.

“Bagian celebral cortex di otak terhenti ketika sedang orgasme, sehingga cingulate cortex dan amygdala mengirim pesan ke bagian-bagian lain dalam otak untuk menghentikan semua gairah bercinta.” ujar seorang seksolog untuk Astroglide, Dr. Jess.

Dr. Jess melanjutkan, bahwa hasilnya adalah tercetusnya bahan-bahan kimia perangsang tidur seperti serotonin dan sejumlah opioid yang melarutkan kita ke keadaan santai dan mengantuk.

Mendadak Ingin Kencing
Walaupun para pakar menganjurkan agar wanita kencing sesudah bercinta, kadang-kadang wanita merasa masih ingin kencing walaupun kemih sudah kosong.

Sejumlah penjelasan yang mungkin adalah tekanan fisik pada kantung kemih. Karena G-spot membengkak, kantung kemih tertekan sehingga terasa seperti ingin kencing lagi. Kontraksi otot-otot landasan pelvik yang terjadi selagi orgasme dapat mengubah persepsi subyektif tentang volume kemih.

“Bagi beberapa wanita, kantong kemih mereka dapat terisi selagi melakukan hubungan bercinta. Suatu penelitian mengungkapkan, bahkan di antara mereka telah mengosongkan kantong kemihnya sebelum bercinta, beberapa di antaranya terisi lagi sewaktu rangsangan bercinta meningkat,” ujar Dr. Jess.

Liang Dubur akan Terbiasa Melumasi Diri
Hal ini terjadi jika seorang wanita melakukan dan menikmati bercinta melalui dubur.

“Bagi banyak orang, ketika tubuh mereka menjadi terbiasa dengan sesuatu di belakang sana, dubur mulai melumasi diri. Usus besar memang mengeluarkan lendir untuk kegiatan normal (yaitu BAB), dan menjadi terlatih untuk mengeluarkan lendir yang sama untuk bercinta secara anal,” ujar seorang pelakon adegan dewasa, Casey Calvert.

Ia melanjutkan, “Selama lendirnya tidak berwarna merah (yang artinya ada luka dalam yang harus diperiksakan ke dokter), hal itu sehat-sehat saja,” urainya. (liputan6.com)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.