PortalMadura.Com, Sumenep – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kabupaten Sumenep sering mendapatkan intimidasi atau ancaman akan dibunuh oleh sejumlah caleg dan pendukungnya yang gagal melenggang ke kursi legislatif.
“Akhir-akhir ini kami sering kali mendapatkan ancaman dari caleg dan pendukungnya. Ancaman itu berupa akan membunuh, baik langsung maupun melalui SMS atau telepon,” kata Ketua Panwaslu kabupaten Sumenep, Zamrud, Kamis (24/4/2014).
Zamrud memaparkan, ancaman itu berdatangan setelah rekapitulasi penghitungan suara ditingkat kabupaten dinyatakan selesai. Banyak caleg dari parpol tertentu yang merasa kecewa terhadap perolehan suaranya dan mengaku ada indikasi kecurangan yang dilakukan penyelenggara dan sesama calegnya.
“Persoalan itu muncul karena caleg tidak terima dengan hasil suaranya, mereka melaporkan ke Panwas agar ditindak lanjuti dan jika tidak ditindak lanjuti akan melakukan tindakan anarkis seperti akan membunuh anggota panwas,” ungkapnya.
Zamrud mengaku tidak gentar menghadapi ancaman itu, karena setiap laporan yang diterima Panwas akan ditindak lanjuti sesuai prosedurnya.
“Kami pasti menindak lanjuti laporan yang kami terima jika memang kami anggap cukup bukti,” tuturnya.
Penentuan apakah laporan yang masuk ke panwas itu bisa dilanjutkan atau tidak tergantung Gakumdu.
“Jika memang dianggap cukup bukti oleh gakumdu yang terdiri dari kepolisian, Kejaksaan dan Panwas sendiri ya prosesnya dilanjut,” pungkasnya. (arif/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
