PortalMadura.Com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban tewas akibat banjir di Jabodetabek dan Lebak, Banten bertambah menjadi 43 orang hingga Jumat (3/1/2020) pagi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, 17 orang meninggal karena terseret arus banjir, 12 orang tertimbun longsor, lima orang tersengat listrik, tiga orang mengalami hipotermia, satu orang hilang, serta lima orang lainnya masih didata.
Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor yakni 16 orang, kemudian delapan orang di Kabupaten Lebak, dan tujuh orang di Jakarta Timur.
Selain itu, masing-masing tiga orang tewas di Kota Bekasi dan Kota Depok, lalu masing-masing satu orang di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Tangerang.
BNPB meminta masyarakat yang rumahnya masih terendam banjir untuk segera mengevakuasi diri ke tempat aman agar tidak timbul korban lebih banyak lagi.
“Jika kondisi banjir sudah surut maka boleh kembali ke rumah masing-masing,” kata Agus melalui keterangan tertulis, Jumat.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan, hujan deras masih akan berlangsung hingga 10 Januari 2020.
BNPB sebelumnya mengatakan, ada setidaknya 169 titik banjir yang terpantau hingga Rabu malam dengan rincian 63 titik di Jakarta, 97 titik di Jawa Barat dan 9 titik di Banten.
Banjir juga telah mengakibatkan lebih dari puluhan ribu orang warga Jakarta mengungsi.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi hujan deras masih akan berlangsung di Jabodetabek hingga 10 Januari 2020.