PortalMadura.Com – Local brand di Indonesia semakin diminati konsumen, terbukti dari kontribusi mereka terhadap PDB nasional yang mencapai 61%. Namun, local brand masih menghadapi tantangan dalam memperluas basis pelanggan, terutama karena kurangnya pengenalan brand. Hal ini terungkap dari riset Hypefast yang menunjukkan bahwa 60% konsumen merasa kurang familiar dengan produk lokal, sehingga menimbulkan keraguan dalam keputusan pembelian.
Temuan Hypefast juga menunjukkan bahwa kategori produk yang paling dicari konsumen lokal adalah fashion, diikuti oleh produk kecantikan dan alas kaki. Sebagian besar pelanggan memperoleh informasi mengenai local brand dari media sosial dan lebih memilih berbelanja melalui marketplace. Walaupun begitu, toko offline masih menjadi alternatif bagi 70% responden.
Keunggulan local brand terletak pada harga yang kompetitif dan kemampuan untuk menyesuaikan produk dengan budaya serta tren lokal. Beberapa brand seperti Nyonya Piyama, Koze, dan Luxcrime berhasil memikat konsumen dengan menawarkan produk yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Namun, ada kekhawatiran mengenai kualitas produk. Sekitar 45% responden berharap local brand dapat meningkatkan kualitas untuk bersaing lebih baik dengan produk internasional. Selain itu, harga yang terlalu mahal atau desain yang meniru sering menjadi alasan konsumen ragu untuk membeli. Local brand diharapkan terus berinovasi agar dapat menjaga kepercayaan konsumen dan memperluas pangsa pasar.