La Nyalla Patahkan Dominasi Gus Ipul di Survei Terbaru Pilgub Jatim

Avatar of PortalMadura.Com
La Nyalla Patahkan Dominasi Gus Ipul di Survei Terbaru Pilgub Jatim
Ilustrasi

PortalMadura.Com, – Persaingan menuju Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 tampaknya semakin ketat. Survei terbaru oleh Indonesia Network Election Survey (INES) menyebutkan, empat nama bersaing dalam bursa calon gubernur, yaitu Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (), Ketua Umum Kadin Jatim Mahmud Mattalitti, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Direktur INES Budi Satrio Dewantoro mengatakan, survei memetakan asek popularitas, akseptabilitas, kapabilitas, dan elektabilitas. Dari sisi popularitas, La Nyalla unggul dengan 81,2 persen, disusul oleh Khofifah sebesar 76,4 persen, Gus Ipul 75,3 persen, dan Risma 72,3 persen.

“Dengan popularitas kandidat rata-rata di atas 70 persen, persaingan antar kandidat dalam menjadi sangat ketat,” ujar Budi dalam jumpa pers di Surabaya, Sabtu (26/8/2017).

Dari sisi akseptabilitas, nama La Nyalla kembali unggul dengan 84,4 persen, lalu disusul Khofifah 67,3 persen, Gus Ipul 63,5 persen, dan Risma 60,1 persen. “Akseptabilitas menunjukkan tingkat penerimaan publik terhadap para kandidat,” terang Budi.

Kemudian, sambung Budi, dari sisi kapabilitas, La Nyalla meraih 82,3 persen, Khofifah 67,8 persen, Risma 67,4 persen, dan Gus Ipul 64,2 persen.

“Publik melihat kapabilitas kandidat, apakah yang bersangkutan layak/mampu memimpin Jatim atau tidak. Kita bisa melihat nama La Nyalla cukup menonjol, ini antara lain karena problem utama yang dirasakan publik sekarang adalah permasalahan ekonomi. Publik melihat latar belakang La Nyalla sebagai pengusaha dan Ketua Kadin Jatim, sehingga dinilai kapabel menyelesaikan problem rakyat Jatim saat ini,” terang Budi.

Temuan pada sisi kapabilitas, lanjut Budi, selaras juga dengan hasil survei terkait tingkat kepuasan warga Jatim dari sisi ekonomi dalam lima tahun terakhir. Temuan survei menyatakan, 43,7 persen responden menyatakan kondisi ekonomi cenderung lebih buruk, 10,3 persen menyatakan jauh lebih buruk, dan 35.9 persen menyatakan tidak ada perubahan. Hanya 9,3 persen responden yang menyatakan kondisi ekonomi di Jatim lebih baik.

“Artinya, rakyat Jatim merasakan kondisi ekonominya masih berat, sehingga butuh sosok pengusaha. Kemunculan La Nyalla relevan dalam hal ini. Itulah mengapa La Nyalla berhasil mematahkan dominasi Gus Ipul, bahkan calon lain kini mengungguli Gus Ipul. Sekali lagi, itu karena ada persepsi bahwa ekonomi makin berat di era saat ini di mana Gus Ipul adalah pemimpin petahana,” terang dia.

Adapun pada aspek elektabilitas, nama La Nyalla unggul dengan 27,1 persen, dibuntuti Khofifah 22,3 persen, Risma 17,3 persen, dan Gus Ipul 14,7 persen. Sedangkan yang tidak tahu/rahasia/tidak menjawab sebesar 18,6 persen.

“Dari sisi elektabilitas, marjin antar kandidat tidak cukup lebar. Ini mengindikasikan bakal terjadi persaingan sengit dalam Pilgub Jatim mendatang,” kata Budi.

Dia juga berharap KPU lebih intens menggelar sosialisasi Pilgub Jatim, karena masih ada 37,60 persen responden yang tidak tahu akan ada Pilgub pada tahun depan.

“Sosialisasi ini penting untuk menumbuhkan partisipasi pemilih, sekaligus memperkuat legitimasi calon saat terpilih nantinya dan bisa menumbuhkan iklim demokrasi yang sehat,” ujarnya.

Survei tersebut digelar 7-19 Agustus dengan responden sebanyak 2.964 orang. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error 1,8 persen.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.