PortalMadura.Com, Pamekasan – Salah seorang legislator Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ismail, menilai eksekutif kurang peka terhadap warga kurang mampu (miskin) yang perlu mendapatkan jaminan kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan seiring dengan ditemukannya kasus warga miskin yang menderita penyakit kelebihan cairan di otak (hedrocefalus) oleh para relawan.
“Seharusnya, petugas kesehatan, semisal bidan yang menemukan dan memberi pertolongan. Tapi ini tidak, malah relawan,” ujar Ismail, yang juga Ketua Komisi I DPRD Pamekasan.
Baru baru ini, dua balita di Pamekasan menderita kelebihan cairan di otak, justru mendapat respon lebih awal dari para relawan.
Untuk itu, pihaknya mendesak pihak eksekutif agar lebih peka dan merespon kasus-kasus serupa. Sebab, pada tahun lalu telah dibahas dan sudah disahkan Perda tentang jaminan kesehatan untuk kaum miskin.
“Untuk mengcover jaminan kesehatan warga miskin, juga telah dianggarkan di APBD sebesar Rp7,5 miliar. Jadi, tolong hak-hak warga miskin terealisasi dengan tepat sasaran,” tutupnya.(Hasibuddin/har)