Les Piano, Cara Efektif untuk Tingkatkan Kemampuan Berbicara dan Berbahasa Si Kecil

Avatar of PortalMadura.com
Les Piano, Cara Efektif untuk Tingkatkan Kemampuan Berbicara dan Berbahasa Si Kecil
ilustrasi

PortalMadura.Com – Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang sesuai tahapan serta usianya. Untuk mewujudkan hal ini, orang tua perlu turut serta mengajarkan anaknya. Salah satu hal yang perlu diajarkan adalah kemampuan berbahasa si kecil. Baik itu mulai dari berbicara maupun menyusun kata.

Bahkan, banyak ahli yang menyarankan agar orang tua sesering mungkin mengajak anak mereka berbicara. Kegiatan itu dapat merangsang kemampuan anak dalam hal kata-kata. Akan tetapi, ada ahli yang menemukan cara lain dan diklaim lebih efektif. Cara itu adalah mengajarkan anak untuk bermain instrumen seperti piano. Benarkah hal ini efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan berbahasa anak?.

Konon, anak yang berlatih instrumen, paling tidak selama 6 bulan akan lebih unggul dalam keahlian mendeteksi berbagai suara yang membentuk bahasa. Instrumen membantu anak memahami percakapan dan nada. Keterampilan bahasa mereka meningkat karena kemampuan kognitifnya.

Selain itu, penelitian yang dilakukan di China ini menyatakan, anak-anak yang les piano memiliki kemampuan lebih baik untuk membaca dan berkata-kata dengan suara vokal. Hal itu terjadi lantaran adanya pengaruh terhadap IQ, memori kerja, dan perhatian.

Tidak sampai di situ, anak-anak yang bermain piano juga lebih baik dalam membedakan antara kata-kata yang berbeda dan menunjukkan respon yang lebih baik terhadap deteksi nada.

Namun, memainkan instrumen bukan semata-mata menjadi jalan pintas untuk meningkatkan kecerdasan berbahasa anak. Mereka tetap harus distimulasi dengan sering diajak berbicara. Hanya saja pelatihan musik awal dapat mengembangan daerah otak yang mendeteksi perbedaan nada.

Suara memang menjadi sangat penting. Terutama pada masyarakat tertentu yang pengucapan katanya mengandalkan perbedaan nada. Di masyarakat tertentu ada kata-kata yang sama namun bila diucapkan dengan nada tertentu maknanya menjadi berbeda. Hal ini membuat otak harus melacak dan menginterpretasikan perubahan nada lalu secara bersamaan menguraikan konsonan serta vokal yang digunakan, kata-kata yang dibentuk, dan cara menggabungkannya menjadi frasa. (okezone.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.