Makam Janda Dibongkar, Rambut dan Tali Pengikat Kain Kafan Hilang, Apa Untuk Pesugihan?

Avatar of PortalMadura.Com
Makam Janda Dibongkar, Rambut dan Tali Pengikat Kain Kafan Hilang, Apa Untuk Pesugihan?
kondisi mayat dalam kuburan (foto. Aydha Putri Bhaday)

PortalMadura.Com – Warganet heboh dengan postingan seorang netter @Aydha Putri Bhaday di media sosial facebook yang dibagikan @Micky Hayderd di grup ‘BANGKALAN BERGERAK', Sabtu (12/5/2018).

Guba d hebohkan…. Makam almrhumah veni d bongkar oleh org yg tak punya iman…,” demikian keterangan 4 buah foto yang diunggah @Aydha Putri Bhaday, Kamis siang, 10 Mei 2018.

Tiga foto diantaranya terlihat jenazah dalam sebuah liang lahad (kuburan) lengkap dengan kain kafan warna putih dan satu foto tampak warga berkerumun.

Jenazah tersebut ternyata seorang janda, Fani Indriani yang merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh mantan suaminya sendiri, Abdul Gani (42), pada 20 April 2018.

Tersangka nekat menghabisi nyawa mantan istrinya karena menolak diajak rujuk. Abdul Gani sudah diamankan oleh Polsek Terusan Nunyai.

Makam korban dibongkar oleh orang tak dikenal dan saat ini dalam penyelidikan pihak aparat kepolisian. Dilansir tribunjambi.com, Sabtu.

Lokasi makam terletak di Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, .

Peristiwa tersebut menggegerkan warga setempat. Kondisi makam yang sudah digali itu, pertama kali diketahui oleh pihak keluarganya ketika hendak ziarah.

Warga semakin heran, karena rambut dan benang yang dijadikan tali kain kafan hilang. “Infonya ada bagian rambut (jenazah) yang dipotong (pelaku),” kata salah seorang warga setempat.

“Selain itu juga lima helai benang pengikat kain kafan hilang,” imbuhnya.

Makam Janda Dibongkar, Rambut dan Tali Pengikat Kain Kafan Hilang, Apa Untuk Pesugihan?
Kondisi mayat dalam kuburan (foto. Aydha Putri Bhaday)

Untuk Pesugihan?

Sering diceritakan bahkan terungkap kisah mistis pesugihan yang menggunakan kain kafan oleh manusia yang sudah tidak mengenal atau melupakan agamanya dan rela bersekutu dengan syetan untuk memenuhi nafsu duniawi.

indospiritual mengisahkan, ada seorang warga yang nekat mencuri/ mengambil kain kafan (mori) sebagai media pesugihan untuk meringankan beban hidup yang menghimpit keluarganya.

Dia pun megikuti jalan seperti yang pernah ditempuh oleh temannya yang sekarang menjadi kaya raya. Berkat kenekatan dan keberaniannya, mencuri kain kafan atau mori orang yang mati pada malam Jum'at Kliwon atau Selasa Kliwon.

Ritual ini dianggapnya paling mudah dan sederhana. Karena jika dia berhasil mengambilnya, dia bisa meminta apa saja pada sosok mayat yang diambil morinya itu, sebagai tebusan. Seperti petunjuk sang guru yang bersekutu dengan syetan.

“Kenapa harus orang yang mati pada hari Jum'at atau Selasa Kliwon yang digunakan sebagai ritual pesugihan?”.

Ternyata, kain kafan yang meninggal hari Jumat atau Selasa Kliwon menjadi syarat utama untuk mengikuti ritual pesugihan tersebut.

Saat mencuri tali kafan juga perlu perjuangan. Yakni dengan menggunakan gigi. Seberapa pun yang didapatkan itulah yang harus dibawa pulang sebagai media pesugihan.

Pada proses mencuri kain kafan. Diceritakan, bahwa si mayat akan mempertahankan kain kafannya, maka terjadilah perebutan yang membutuhkan nyali. Jasad mayat itu mungkin saja telah disusupi oleh roh jahat, sehingga seperti bangkit.

Orang yang menjalani ritual pesugihan seperti ini, tidak semuanya tercapai apa yang dicita-citakan karena sering tidak mampu mengambil tali kafan saat melawan kekuatan gaib dari kuburan.

“Jika kita sudah mendapatkan mori mayat, sesampainya di rumah langsung kita simpan saja sementara di dalam almari menunggu waktu yang tepat untuk memulainya. Tapi jangan sampai di cuci. Cara menggunakannnya cukup mudah, kain kafan tersebut kita jadikan sumbu lampu (templok). Tepat pada jam duabelas, malam Jum'at atau Selasa Kliwon,” laman indospiritual.

“Dengan sedikit ritual dan mantra tertentu, lalu kita dulut (bakar). Setelah sumbu lampu itu menyala, asap dari sumbu kain kafan itu akan membumbung. Dengan ketajaman si mayat, dia akan mencium di mana selimutnya berada. Sehingga bisa kita pastikan mayat pemilik kain kafan tersebut akan muncul mendatangai rumah kita. Dia akan terus memutari rumah kita untuk meminta yang dia sebut selimutnya itu,”.

Mayat itu akan merengek dan menangis meminta kain kafan untuk dikembalikan. Disaat inilah manusia memperdayainya untuk kepentingannya, yaitu dengan meminta segala sesuatu yang diinginkannya pada syetan.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.