PortalMadura.Com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar Masyarakat tetap mewaspadai potensi genangan, banjir dan longsor pada Februari.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan anomali suhu muka laut di sebagian besar wilayah Indonesia lebih hangat pada bulan ini dan berkontribusi pada penambahan suplai uap air di wilayah Indonesia.
“Sirkulasi tekanan rendah di wilayah Australia bagian utara mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin di sekitar Maluku dan Papua yang mengakibatkan peningkatan potensi pembentukan awan hujan,” papar Dwikorita, Jumat, di Jakarta.
Dwikorita mengatakan bahwa saat ini El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang berstatus lemah dan Indian Ocean Dipole (IOD) dengan status netral tak cukup signifikan untuk mengurangi pembentukan awan hujan di Indonesia.
Sedang Madden Julian Oscillation (MJO) dengan fase kering, lanjut Dwikorita, akan aktif dan tak begitu berkontribusi pada pembentukan awan dalam dua pekan ke depan, khususnya di wilayah Indonesia bagian barat.
Dwikorita menuturkan jika hujan berintensitas tinggi berpeluang terjadi di sebagian wilayah Aceh, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Dwikorita mengimbau agar Masyarakat tetap waspada potensi hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon atau baliho roboh.
Juga potensi gelombang setinggi 2,5-4 meter di sejumlah Wilayah, kata Dwikorita. Seperti di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur hingga NTB, laut Natuna Utara, dan laut Arafuru hingga Papua. dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (1/2/2019).
“Sebaiknya Masyarakat memperhatikan risiko gelombang tinggi demi keselamatan pelayaran dan aktivitas di pesisir.