PortalMadura.Com, Pamekasan – Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) meneruskan komitmennya untuk berkontribusi terhadap pemberdayaan pendidikan masyarakat Indonesia melalui program CSR, yang merupakan kolaborasi antara PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) dan Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF SDO).
“Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, yang sebagian besar kemampuan berpikir serta keahliannya dipupuk saat mereka berada di bangku sekolah,” ungkap Manager Contribution & CSR PT HM Sampoerna Tbk, Taruli Aritonang, dalam siaran pers diterima Redaksi PortalMadura.Com, Jumat (27/5/2016).
Menurutnya, kolaborasi antara SUI dan PSF yang berkelanjutan diharapkan akan meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta memberikan manfaat yang signifikan terhadap kemampuan akademis siswa, sehingga dapat menjadi percontohan bagi sistem pengajaran abad-21 bagi sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya.
Kulminasi program peningkatan kualitas sekolah tahap 2 (School Quality Improvement Program-SQUIP) digelar di sejumlah kota, yakni Kabupaten Pamekasan, Lombok Tengah dan Lombok Timur dan Pasuruan dengan menyasar para praktisi pendidikan di wilayah tersebut.
Program peningkatan kualitas sekolah tahap 2 telah diselenggarakan sejak Januari 2016, dan berakhir di bulan Mei dengan penyelenggaraan kulminasi program melalui kegiatan seminar dan diseminasi program.
Program ini telah diimplementasikan di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah, dengan total partisipan diseminasi sebanyak 400 guru, serta 200 guru dan manajemen sekolah dari 32 sekolah penerima manfaat langsung.
Program peningkatan kualitas sekolah tahap 2 merupakan kelanjutan dari program–program yang telah diselenggarakan di tahun sebelumnya, yang ditujukan untuk mengembangkan wacana publik akan pentingnya dukungan masyarakat terhadap pengembangan proses pendidikan yang kreatif, efektif dan menyenangkan dengan pendekatan karakter.
Selain itu, program ini diharapkan dapat menjadi suatu wadah yang mampu memberi ruang bagi guru untuk mengembangkan kapasitas mereka dalam melakukan kegiatan belajar mengajar yang efektif, termasuk diantaranya membangun suasana apresiatif terhadap kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar yang kreatif, yang diyakini mampu mendorong dan memberdayakan siswa di dalam proses belajar.
Sementara, Acting Head of Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach (PSF – SDO), Gusman Yahya, mengatakan, bahwa kemajuan teknologi dan kompetisi yang semakin ketat di era global merupakan alasan utama mengapa sistem pendidikan konservatif di masa lalu sudah tidak dapat lagi digunakan saat ini.
Karena itu, melalui rangkaian program berkelanjutan dan dukungan berbagai lapisan masyarakat kami berupaya untuk menerapkan sebuah sistem pendidikan dan penanaman nilai profesionalisme guru yang lebih terukur, untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di berbagai daerah di Indonesia.
Selama lima bulan terakhir, berbagai dampak positif telah terlihat dari dilaksanakannya program ini, diantaranya; proses belajar mengajar di dalam kelas dilaksanakan dengan cara yang interaktif dan menyenangkan, dukungan terlihat secara nyata dari komunitas sekolah telah terlibat aktif dalam program sekolah, serta proses belajar tidak lagi berorientasi kepada guru namun kini beriorientasi lebih kepada siswa, sehingga siswa menjadi pemeran utama dalam proses pembelajaran di kelas.
Selain di Kabupaten Pamekasan, program ini telah diimplementasikan di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah, dengan total partisipan sebanyak 400 guru dan anggota manajemen sekolah dari 32 sekolah utama.(rls/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
