PortalMadura.Com – Literasi keuangan semakin penting, terutama bagi generasi muda di era digital ini. Teknologi keuangan dan investasi online menawarkan peluang baru, tetapi juga meningkatkan risiko seperti penipuan dan kebiasaan konsumtif. Dengan literasi keuangan yang baik, Gen Z dan Milenial bisa membuat keputusan yang lebih bijak dalam mengelola uang dan investasi.
Friderica Widyasari Dewi dari OJK menekankan pentingnya literasi keuangan untuk melindungi generasi muda dari kejahatan finansial. Ia juga mengingatkan tentang tren gaya hidup seperti YOLO dan FOMO yang dapat memicu pengeluaran berlebihan. Friderica menganjurkan konsep “delayed gratification” untuk menunda kepuasan sesaat demi masa depan yang lebih stabil.
Meskipun akses internet di Indonesia sangat luas, literasi keuangan belum menyentuh semua kalangan secara merata, terutama Gen Z. Hal ini membuat mereka rentan terhadap kejahatan finansial digital. Selain itu, dengan tren investasi aset digital seperti kripto yang semakin populer, pemahaman yang kuat tentang risiko pasar sangat penting untuk menghindari kerugian.
Wan Iqbal dari Tokocrypto menyatakan bahwa meski kripto menawarkan peluang investasi baru, generasi muda harus memahami risiko dan volatilitas yang ada. Ke depan, regulasi dari OJK akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi investor. Literasi keuangan akan menjadi kunci untuk menghadapi perubahan di dunia kripto dan membuat keputusan yang lebih tepat.
