Menteri-Menteri CPOPC akan Lakukan Misi Bersama ke Eropa

Avatar of PortalMadura.com
Menteri-Menteri CPOPC akan lakukan misi bersama ke Eropa
Ilustrasi. (Foto file - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Para Menteri Negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam Crude Palm Oil Producing Countries () akan melakukan joint mission atau untuk menyuarakan keberatan kepada otoritas Eropa terhadap langkah diskriminatif pada minyak kelapa sawit.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan CPOPC sepakat untuk bersama-sama menanggapi langkah-langkah diskriminatif yang muncul dari rancangan peraturan Komisi Eropa berupa Delegated Regulation Supplementing Directive 2018/2001 of the EU Renewable Energy Directive II.

Kesepakatan tersebut terjalin dalam pertemuan CPOPC di Jakarta, Kamis. CPOPC terdiri dari Indonesia, Malaysia, dan Kolombia.

Menteri Darmin mengatakan para Menteri memandang rancangan peraturan ini sebagai kompromi politis di internal Uni Eropa (UE) yang bertujuan untuk mengisolasi dan mengecualikan minyak kelapa sawit dari sektor biofuel UE yang menguntungkan minyak nabati lainnya.

“Rancangan peraturan termasuk juga termasuk menguntungkan rapeseed yang diproduksi oleh UE,” terang Menko Darmin. dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (28/2/2019).

Menurut dia, kriteria yang digunakan pada rancangan peraturan tersebut secara langsung difokuskan pada minyak kelapa sawit dan deforestasi, tanpa memasukkan masalah lainnya terkait lingkungan yang berkaitan dengan pengolahan lahan untuk sumber minyak nabati lainnya, termasuk oleh rapeseed.

Menko Darmin juga menegaskan konsep yang digagas UE merupakan instrumen unilateral yang ditujukan untuk menyerang upaya Negara-negara produsen minyak kelapa sawit dalam rangka pencapaian SDGs.

Dia menambahkan konsep tersebut juga menghambat semua biofuel yang diproduksi oleh Negara-negara produsen kelapa sawit, tidak hanya yang diekspor ke Eropa.

“Hal ini bertentangan dengan prinsip kedaulatan Negara,” tegas Menko Darmin.

Menteri Darmin menambahkan para Menteri sepakat untuk terus menentang rancangan peraturan tersebut melalui konsultasi bilateral, ASEAN, WTO, dan forum lainnya secara tepat.

Menurut dia, pada saat yang sama negara-negara produsen minyak kelapa sawit juga tetap terbuka untuk melakukan dialog terkait lingkungan dengan UE dalam kerangka UN SDGs 2030, yang telah diterima secara luas oleh Negara-negara anggota PBB, termasuk UE dan Negara-negara produsen minyak kelapa sawit.

Menko Darmin menyebut pertemuan CPOPC juga menyepakati untuk terus berkolaborasi dengan organisasi-organisai multilateral, khususnya UNEP dan FAO, guna meningkatkan kontribusi minyak kelapa sawit terhadap pencapaian UN SDGs 2030, yang juga membahas peran dari petani kecil.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.