Tak Berkategori  

Menurut Penelitian: Ayah Tunggal Ternyata Rentan Tutup Usia

Avatar of PortalMadura.com
Menurut Penelitian: Ayah Tunggal Ternyata Rentan Tutup Usia
ilustrasi

PortalMadura.Com – Ditinggal pergi oleh seorang istri, entah karena bercerai atau meninggal memang menjadi beban berat suami. Karena, ia akan berperan menjadi yang dalam kesehariannya harus mengurus keluarga di rumah.

Menjadi ayah tunggal memang tidaklah mudah. Tidak heran, sebagian dari mereka memilih untuk mencari pengganti untuk menemani sisa hidupnya. Di balik itu semua, tahukah Anda bahwa seorang ayah tunggal berisiko lebih cepat meninggal dunia atau tutup usia.

Hal ini diungkap menurut penelitian terbaru, yang menerangkan bahwa sosok ayah tunggal disebut memiliki risiko kematian yang lebih besar dibanding ibu tunggal, atau pasangan orang tua.

Hasil penelitian terkait didasarkan pada rekam jejak angka kematian pada 40.000 orang tua di Kanada sejak dekade 1980-an.

Penelitian itu menemukan fakta bahwa ayah tunggal berisiko mengalami kematian dini karena faktor gaya hidup yang dijalani, di mana berujung pada kondisi kesehatan yang buruk.

“Penelitian kami menyoroti bahwa ayah tunggal memiliki tingkat kematian lebih tinggi, sehingga memerlukan kebijakan kesehatan masyarakat yang lebih intens untuk membantu mengidentifikasi dan mendukung penangan kasus ini,” jelas pimpinan studi terkait, Dr. Maria Chiu, dari Insitut Evaluasi Ilmiah Klinis pda Universitas Toronto, Kanada.

Menurut Dr. Maria, penelitian tersebut tidak berarti setiap ayah tunggal berisiko meninggal dini, melainkan lebih menunjukkan faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti minum minuman beralkohol secara berlebihan dan pola makan yang buruk.

Selain dinilai dari gaya hidup yang dijalani ayah tunggal, risiko terkait juga salah satunya bisa disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi dalam mengasuh anak.

Banyak dari responden ayah mengaku mengalami adaptasi yang cukup lama dalam menjalani kegiatan pengasuhan pada anak. Hal itu disebut mendorong perasaan bersalah, dan berujung pada tingkat stres yang tinggi.

“Hasil temuan ini penting untuk memperbaiki layanan kesehatan, baik fisik dan mental, pada kelompok terkait,” lanjut Dr. Maria seraya mengingatkan bahwa orang tua tunggal bukan hanya tertuju pada sosok ibu tunggal. (liputan6.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.