PortalMadura.Com, Pamekasan – Minat masyarakat Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, untuk menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) tahun 2020 sangat minim. Dari pagu sebanyak 4.992 peserta didik baru yang tersedia, ternyata masih minus sebanyak 2.628 siswa.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Achmad Rifa'i mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sekolah yang tidak mencapai pagu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 untuk perbaikan pada tahun berikutnya.
“Supaya pada tahun berikutnya bisa mencapai pagu, karena di dapodik ada tanda kuning bagi sekolah yang tidak mencapai pagu,” katanya, Jumat (17/7/2020).
Dia beralasan, sedikitnya siswa yang masuk di sekolah negeri lantaran jumlah penduduk yang semakin sedikit akibat adanya program Keluarga Berencana (KB) dengan slogan dua anak cukup. Dengan kata lain, program KB yang dicanangkan pemerintah berhasil.
Kedepan, lanjut dia, sekolah harus inovatif untuk menarik minat masyarakat, mulai program pembelajaran di sekolah, kegiatan lain di luar jam sekolah atau kegiatan ekstra kurikuler yang dapat meningkatkan potensi siswa di bidang akademik maupun non akademik.
“SMPN ini harus berbenah, kalau di swasta kan ada muatan lokal baca kitab kuning, muraja'ah dan lain-lain. Mungkin nanti bisa dimasukkan di SMPN. Pokoknya harus kreatif dan inovatif,” tandasnya.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
