PortalMadura.Com, Pamekasan – Tim pelaksana peraturan daerah (Perda) tentang baca tulis alquran menemukan siswa lulusan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tidak tahu membaca alquran.
Hal itu diakui oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Moch. Tarsun, Rabu (8/6/2016). Menurutnya, pihaknya telah melaksanakan Perda tersebut sejak tahun pelajaran 2014-2015. Tahun ini, pelaksanaan Perda itu sudah mencapai 95 persen.
“Sertifikatnya belum kami serahkan, tapi setelah kami kemarin melihat hasil rekap, masih ada siswa itu yang memperoleh nilai D. D itu nilainya mulai 50 sampai 60,” ungkapnya, Rabu (8/6/2016).
Tim penguji yang dibentuk dari Lembaga Penerapan dan Pengembangan Syariat Islam (LP2SI) memberikan nilai sesuai dengan kemampuan siswanya. Namun demikian, adanya penilaian tersebut tidak menentukan siswa tersebut lulus atau tidak.
“Kami sebenarnya berharap ada regulasi yang lebih bahwa untuk lulusan SMP juga ada penilaiannya. Karena sementara yang melakukan ini adalah untuklulusan SD saja,” tandasnya.
Pelaksanaan perda tersebut khusus pada lulusan SD tidak kepada lulusan madrasah ibtidaiyah (MI). Pada tahun pelajaran 2014, rata-rata siswa mendapatkan nilai 80, sementara tahun pelajaran 2015-2016 rata-rata naik menjadi nilai 90.
“Ya ada siswa yang lancar, ada yang tidak lancar bahkan ada yang tidak tahu. Kalau nilai D itu, ya sama dengan anak TK itu cara tulis baca alqurannya,” tutup dia. (Marzukiy/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
