PortalMadura.Com – Setiap orang tua pasti ingin melihat anaknya pintar. Maka dari itu, sebagian dari mereka sudah mengajari membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Namun tahukah Anda bahwa terlalu memaksakan anak agar pandai calistung itu dampaknya tidak baik.
Pendongeng sekaligus pemerhati anak, Awam Prakoso, mengatakan bahwa untuk kemampuan calistung tidak bisa dipaksakan. Menurut dia, orang tua boleh mengenalkan bacaan pada anak sejak dini, tetapi tidak harus memaksa.
“Membaca atau menulis tidak bisa dipaksa, kapan dia harus bisa membaca atau menulis. Tetapi pada umumnya, ortu bisa mengenalkan sejak dini sampai anak itu dengan perkembangannya sendiri punya keinginan untuk membaca atau menulis,” katanya.
Salah satu cara yang ia sarankan agar anak bisa senang membaca dan menulis adalah melalui pendekatan, yaitu dengan orang tua sering bercerita atau mendongeng pada anak. Selain itu, orang tua juga harus menunjukkan minatnya dalam membaca agar anak pun tertarik mencontohnya.
Menurutnya, sekalipun anak yang umurnya satu tahun bila rajin dibacakan buku, nantinya anak tersebut ingin banyak tahu dan akhirnya juga bisa membaca.
Baca Juga : Tambak Udang Yang Diduga Ilegal Tuai Protes Pemuda Sumenep
Senada dengan Awam, menurut Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti, memaksa anak untuk membaca pada usia tertentu, seperti di usia TK dan PAUD, bisa menimbulkan ketidaksukaan anak untuk membaca di masa depan. Retno menambahkan, pemaksaan belajar membaca dapat menghambat pertumbuhan otak kanan anak.
“Secara psikologis, pada usia tertentu mereka dipaksa membaca, mereka kan jadinya terpaksa ya, makanya mereka jadinya enggak suka membaca,” katanya.
Itulah Moms dampak mengajarkan anak terlalu dini. Semoga informasi di atas bermanfaat ya.