Moms, Ini Pilihan Makanan yang Tepat Saat Anak Diare

Avatar of PortalMadura.Com
Moms, Ini Pilihan Makanan yang Tepat Saat Anak Diare
Ilustrasi

PortalMadura.Com adalah penyakit umum yang mungkin pernah dialami oleh hampir semua anak bahkan juga dewasa. Namun, diare pada anak memiliki resiko lebih tinggi, seperti menyebabkan kekurangan cairan atau dehidrasi dibanding diare yang dialami oleh orang dewasa. Oleh sebab itu Moms, sebagai orang tua harus mengerti makanan dan minuman yang tepat saat buah hati terserang diare.

Sebenarnya, diare merupakan salah satu cara tubuh untuk membersihkan diri dari penyebab penyakit maupun racun. Umumnya, diare ditandai dengan tinja yang encer, kadang diiringi dengan sakit perut, sakit kepala, muntah, dan bahkan demam.

Penyebab diare yang paling utama pada anak adalah virus, yaitu rotavirus. Suatu kondisi dapat dikatakan mengalami diare jika si penderita buang air besar dalam bentuk encer, hingga lebih dari tiga kali sehari.

Memang, sebagian besar diare tidak sampai menimbulkan ancaman kesehatan, bahkan dapat sembuh dengan sendirinya, namun bukan berarti Moms dapat menyepelekannya ya. Apalagi sampai lalai dalam memberikan asupan minuman/makanan yang benar yang dibutuhkan si anak saat diare.

Beberapa hal yang penting dilakukan adalah memberikan minuman dan makanan yang cukup, serta memastikan anak istirahat di rumah. Pemberian obat diare pada anak, sebaiknya melalui konsultasi dengan dokter ya Moms.

Pada bayi yang masih menyusu, tetap berikan air susu ibu (ASI). Untuk anak yang lebih besar (di atas usia enam bulan), selain air putih, anak memerlukan cairan yang mengandung elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Namun tidak disarankan memberi jus buah, karena dapat mengencerkan tinja. Yoghurt disarankan untuk diberikan saat diare, karena mengandung probiotik yang dapat membantu mengurangi diare.

Berikut ini adalah beberapa makanan dan minuman yang disarankan untuk dikonsumsi anak saat diare.

Diantaranya, nasi, roti, sereal, telur matang, sup, kentang lumat atau panggang, juga sayuran yang dimasak, seperti wortel, jamur, atau buncis. Kemudian, daging sapi, ayam atau ikan, yang dipanggang. Bisa juga pancake dan wafel, pasta, dan yoghurt. Selain itu, Moms bisa memberikan air kelapa sebagai asupan pada anak yang diare.

Pastikan apapun asupan yang kita berikan untuk anak, terjamin kebersihannya ya Moms, baik saat dipersiapkan maupun saat dalam penyajian.

Sedangkan, jenis makanan yang harus dihindari oleh anak saat mereka diare adalah makanan yang digoreng, makanan berminyak, makanan olahan atau cepat saji, dan kue-kue kering. Hindari pula memberikan buah dan sayuran yang bisa menyebabkan gas, seperti brokoli dan sayur berwarna hijau, paprika, jagung, kacang polong, dan buah beri.

Dengan melakukan pola pemberian minuman dan makanan yang baik, diare biasanya akan sembuh dalam beberapa hari.

Pada prinsipnya, sebagai orangtua perlu mengganti cairan yang keluar setelah diare, misalnya dengan cairan oralit. Pemberian ASI juga sebaiknya tetap dilanjutkan.

Berikan anak makan dalam jumlah porsi yang kecil, namun lebih sering. Kemudian, lanjutkan dengan makanan tinggi energi setelah gejala diare berkurang untuk membantu pemulihannya.

Moms, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mengetahui lebih rinci bagaimana mengatasi diare pada anak.

Setelah itu, jangan lupa untuk menerapkan dan mengajarkan pola hidup sehat pada anak, untuk mencegah timbulnya diare di kemudian hari. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Prinsip ini tentu juga berlaku untuk diare pada anak.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak Anda terhindar dari diare.

Pertama, pastikan anak rajin mencuci tangan dengan benar, terutama setelah menggunakan toilet, dan sebelum makan.

Kemudian, mencuci buah dan sayuran dengan baik sebelum diolah dan dimakan. Demikian juga peralatan masak, cuci dengan bersih sebelum dan sesudah digunakan.

Hindari minum dari sumber air yang tidak dapat dipastikan kebersihannya, seperti air sungai atau danau.

Jaga juga kebersihan lantai dan berbagai permukaan kamar mandi.

Selain itu, hindari mencuci kandang hewan peliharaan atau mangkuk makanan hewan di bak cuci yang sama dengan yang digunakan untuk mencuci peralatan masak dan peralatan makan.

Diare ringan biasanya sembuh dalam beberapa hari. Namun, apabila diare yang dialami berat atau berkelanjutan, membutuhkan penanganan dari dokter.

Segera konsultasikan ke dokter apabila buang air besar encer lebih dari empat kali dalam delapan jam, diare terjadi lebih dari tiga hari, anak tampak sakit, muntah cairan kuning atau hijau, demam tinggi, tinja disertai darah, atau tidak buang air kecil selama 12 jam.

Jangan sepelekan diare pada anak moms, cepat tanggap dalam menangani gangguan ini, karena hal tersebut akan sangat membantu pemulihan kesehatan anak Anda.(kompas.com/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.