PortalMadura.Com, Sampang – Musyawarah Daerah (Musda) pada Pemilihan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Sampang, Madura, Jawa Timur berujung ricuh.
Situasi itu berawal dari protes peserta yang meminta panitia menyampaikan laporan pertanggungjawaban Ketua KNPI Sampang periode 2013-2016.
Pada masa kepengurusan itu, KNPI Sampang tidak ada program kegiatan alias vakum sampai Musda ke-IV yang digelar di aula salah satu hotel di Sampang, pada Rabu (13/2/2019) malam.
Sisi lain, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan (OKP) mempertanyakan legalitas peserta Musda yang diduga ada indikasi penyalahgunaan Surat Keputusan (SK).
Situasi Musda semakin memanas. Musda dihentikan dan bubar lantaran peserta ada yang anarkis.
“Kejadian ini, sebuah dinamika yang tidak perlu dibesarkan. Forum Musda dikarteker karena ada suatu hal yang harus dibenahi, dan persiapan yang kurang matang,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) KNPI Madura, Brilian Sugiarto, Kamis (14/2/2019).
Senada dengan Ketua I DPD KNPI Jatim, Ahmad Nurhuda, ada beberapa hal dalam pembahasan yang tidak rasional dan tidak dapat diterima oleh forum Musda sehingga dikarteker atau diambil alih.
“Kami memutuskan dan bertindak untuk karteker supaya semua benar-benar legowo,” terangnya.
Salah satu upaya untuk menyelesaikan polemik dimaksud, KNPI Jatim segera melakukan konsolidasi terkait peserta dan keanggotaan KNPI Sampang.