PortalMadura.Com, Jakarta – Nama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat disebut-sebut dalam persidangan kasus dugaan korupsi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis kemarin.
Nama pria yang akrab disapa SBY itu muncul dalam keterangan yang disampaikan Mantan Ketua Badan Anggaran DPR yang juga kader Partai Demokrat, Mirwan Amir.
Dalam sidang itu, Mirwan menjadi saksi untuk Terdakwa kasus korupsi dugaan e-KTP Setya Novanto. Menurut Mirwan, dirinya sempat meminta SBY untuk menghentikan proyek e-KTP lantaran bermasalah.
“Pernah saya sampaikan bahwa program e-KTP ini lebih baik tidak dilanjutkan,” ujar Mirwan saat ditanya oleh Pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, dilansir Anadolu, Jumat (26/1/2018).
Saran itu juga didapat Mirwan dari Yusnan Solihin, seorang pengusaha yang sekaligus kader Partai Gerindra. Yusnan pun pernah mengirimkan surat kepada pemerintahan saat itu untuk tidak lagi melanjutkan proyek bermasalah tersebut.
“Saya juga percaya dengan Pak Yusnan kalau memang program ini tidak baik jangan dilanjutkan,” tambah dia.
Namun, kata Mirwan, SBY tetap menginginkan proyek itu berjalan. SBY beralasan proyek tersebut harus dilanjutkan karena akan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Tanggapan dari bapak SBY bahwa ini kita untuk menuju Pilkada, jadi proyek ini harus diteruskan,” jelas dia.
Dalam kasus dugaan korupsi E-KTP ini, KPK telah menjerat sejumlah orang di antaranya mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Diperkirakan akibat korupsi ini negara mengalami kerugian Rp2,3 triliun.(AA)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
