Nelayan Pamekasan Sudah Sepekan Tak Melaut

Avatar of PortalMadura.com
Nelayan Pamekasan Sudah Sepekan Tak Melaut
Nelayan yang memperbaiki jaring (Foto: Hasibuddin)

PortalMadura.Com, – Nelayan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, serentak tidak melaut.

Para nelayan itu tersebar di Kecamatan Pademawu, Larangan, Galis dan Kecamatan Tlanakan.

Salah satu nelayan Desa Pegagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Ahmad Fawaid menyampaikan, ratusan nelayan di desanya memilih menambatkan perahunya.

Bahkan, ia bersama ketujuh anak buahnya sudah tidak melaut sejak 6 hari terakhir.

“Mau gimana lagi, ombaknya juga tinggi belum lagi anginnya kencang mas,” katanya, Kamis (24/1/2019).

Menurutnya, jika tetap memaksa untuk melaut, maka risikonya lebih besar, belum lagi kerugian yang harus ditanggung lantaran tidak ada tangkapan ikan.

“Yang harus keluar biaya kan saya, kalau cuaca laut seperti ini, tangkapan ikan malah sedikit. Jadi bisa rugi,” tukasnya.

Baca Juga: Dampak Fenomena Supermoon, Nelayan Sampang Tak Melaut

Senada dengan Fawaid, nelayan lain asal Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Miskanah. Ia juga mengaku sudah lama tidak melaut, yakni sejak Minggu 20 Januari.

“Saya ikut juragan Mas. Jadi kalau juragan (pemilik perahu, red) gak melaut ya saya dan teman-teman istirahat juga. Ini sudah hari ke lima kami tidak menangkap ikan,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, Nurul Widiastutik, mengimbau nelayan agar tidak melaut dalam beberapa hari ke depan.

Imbauan tersebut disampaikan karena fenomena gerhana bulan (supermoon) sangat berdampak pada gelombang tinggi di laut Pamekasan.

“Sudah kami sampaikan pada kelompok nelayan agar tidak melaut demi keselamatan mereka,” ujarnya.

Imbauan itu, disampaikan pada nelayan, di antaranya nelayan Desa Pagagan, Desa Tanjung, Desa Branta Pesisir. (Hasibuddin/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.