PortalMadura.Com, Sumenep – Lima orang perwakilan pendemo yang tergabung dalam Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya), Sumenep, Madura, Jawa Timur nyaris bentrok dengan pejabat kejaksaan negeri setempat saat melakukan “sweeping” ruang kerja Kajari, Kamis (28/7/2016).
Mereka ingin membuktikan kebenaran pernyataan Kasi Datun Kejari Sumenep, Ridwan Ismawanta yang menyampaikan bahwa Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, Bambang Sutrisna, sedang menghadiri rapat di Kejati, sehingga tidak bisa menemui para pendemo.
Saat dilantai 2, tepatnya di depan ruang kerja Kajari, lima perwakilan tersebut di stop oleh Kasi Datun Ridwan Ismawanta. “Percaya sama saya, bapak Kajari memang tidak ada, sedang menghadiri rapat,” katanya berusaha menjelaskan.
Namun, lima perwakilan tersebut tetap ngotot ingin membuktikan bahwa Kajari Sumenep benar-benar tidak ada di ruang kerjanya. “Saya bukan maling, saya kesini hanya ingin membuktikan kalau bapak Kajari benar-benar tidak ada di ruangannya, itu saja,” kata salah satu orator aksi, Misbahul Umam.
Kasi Datun tetap berusaha menunjukkan kebenaran dengan cara menyuruh pegawai lain untuk menujukkan bukti undangan berupa surat dari Kejati. “Ok, saya akan membuktikan dengan undangan dari Kejati untuk bapak Kajari Sumenep,” ujarnya.
Sayangnya, undangan yang ditunjukkan pada pendemo justru undangannya tertanggal 2 Agustus 2016. Akibatnya, pendemo kecewa dan menuding pihak kejaksaan mempermainkan peserta aksi.
“Kita telah ditipu dan dipermainkan oleh Kejari. Surat yang ditunjukkan kepada kami surat palsu, Kejari Sumenep tidak bisa dipercaya,” teriak Misbahul Umam kepada rekan pendemo. (baca : Dinilai Mandul, Gotong Keranda Mayat Mahasurya Demo Kejari Sumenep)
Peserta aksi akhirnya bubar dengan kecewa dan mengancam akan menggelar aksi lebih besar lagi. “Kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,” katanya. (Bahri/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
