Oknum Kiai Dinilai Cederai Kunjungan Presiden Jokowi ke PP Annuqayah Sumenep

Avatar of PortalMadura.com
Oknum Kiai Dinilai Cederai Kunjungan Presiden Jokowi ke PP Annuqayah Sumenep
Presiden Jokowi di PP Annuqayah (Foto Biro Pers Setpres)

PortalMadura.Com, – Penyerahan dukungan 1.000 tanda tangan yang mengatasnamakan kiai Madura untuk kepentingan politik praktis tingkat Jawa Timur pada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Minggu (8/10/2017), dinilai tidak sopan dan sangat tidak terhormat.

Pengasuh Guluk-guluk Sumenep, KH. Abd A'la Basyir, mengemukakan, kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah untuk menghadiri Peringatan kerjasama Wahid Fondation, United Nation Women, dan PP Annuqayah.

“Jadi, sama sekali tidak ada hubungannya dengan dukung-mendukung calon Pilkada atau apapun yang bersifat politik praktis,” tegas A'la, yang juga Rektor UINSA Surabaya ini, Senin (9/10/2017).

Penyerahan tanda tangan dukungan kepada Presiden Jokowi yang bernuansa politik praktis itu, terjadi setelah acara dan informasinya muncul di sejumlah media online nasional, yang disebutkan ada penyerahan dukungan 1.000 tanda tangan kiai se-Madura untuk salah satu bakal calon Gubernur Jatim tahun 2018.

“Saya tidak tahu kejadian itu, karena ketika Presiden keluar dan meninggalkan acara, saya masih di lokasi acara,” katanya, dalam siaran pers yang diterima Redaksi PortalMadura.Com, Senin (9/10/2017).

Yang sangat menggelikan putra Almarhum KH. Ach. Basyir AS ini, disebutkan bahwa kejadian tersebut disaksikan dirinya sebagai Rektor UINSA. “Saya perlu menjelaskan, berita itu tidak benar, dan kejadian itu di luar agenda di acara yang sangat terhormat ini,” ungkapnya.

Dari laporan yang diterima pihaknya, ternyata di luar memang ada upaya semacam kampanye. “Saya sangat menyesalkan hal itu. Orang yang menyerahkan dokumen itu dan melakukan kegiatan semacam kampanye telah mencederai kegiatan di Pondok Pesantren Annuqayah,” tegasnya.

Ia menyebutkan, sikap yang dilakukan mereka adalah mencuri kegiatan yang bersifat universal untuk kegiatan yang sangat pragmatis. “Jika dia adalah tamu undangan, maka orang itu adalah tamu yang tidak tahu sopan santun,” tandasnya.

Selebihnya, pihaknya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua awak media dan semua pihak yang ikut mensukseskan acara peringatan perdamaian sedunia yang telah di hadiri Presiden Jokowi. (Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.