PortalMadura.Com, Sumenep – Pada bulan Oktober 2017, Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, Jawa Timur inflasi sebesar 0,02 persen dan Nasional 0,01 persen.
“Inflasi Sumenep pada bulan Oktober 2017 ini sebesar 0,03 persen. Lebih tinggi dibanding Jatim dan Nasional,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Syaiful Rahman, Selasa (7/11/2017).
Menurutnya, dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga kelompok mengalami inflasi, dua kelompok mengalami deflasi dan dua kelompok relatif stabil. Kelompok kesehatan mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,45 persen, diikuti oleh kelompok sandang sebesar 0,23 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar mengalami inflasi terendah sebesar 0,03 persen.
“Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,47 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,45 persen. Kelompok pengeluaran yang relatif stabil yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan,” ucapnya.
Ia menerangkan, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah beras, genteng, rokok kretek dan sabun mandi.
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah daging ayam kampung, daging ayam ras, bawang putih dan merah,” ujarnya.
Sesuai laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2017) Sumenep sebesar 2,37 persen, Jawa Timur sebesar 3,07 persen, Nasional sebesar 2,67 persen.
“Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) Sumenep sebesar 3,46 persen, Jawa Timur sebesar 3,99 persen dan Nasional sebesar 3,58 persen,” terangnya. (Arifin/Putri)