PortalMadura.Com – Pasar mata uang kripto mengalami minggu yang sangat fluktuatif, dengan mata uang digital utama seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL) menjadi sorotan. Fluktuasi ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global seperti perubahan suku bunga, inflasi, dan kebijakan bank sentral. Investor tetap waspada terhadap bagaimana pergeseran ekonomi yang lebih luas ini memengaruhi harga berbagai aset kripto.
Peraturan pemerintah dan pembaruan kebijakan juga memainkan peran penting dalam memengaruhi volatilitas pasar kripto. Pengumuman mengenai potensi peraturan baru atau tindakan hukum terhadap perusahaan kripto dapat menyebabkan pergerakan harga yang tajam. Pembaruan teknologi dan kemajuan dalam jaringan blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum semakin berkontribusi pada lanskap pasar yang berubah. Investor memantau perkembangan ini dengan cermat saat mereka mengevaluasi reaksi pasar.
Laporan JOLTS AS baru-baru ini menunjukkan penurunan yang signifikan dalam lowongan pekerjaan menjadi 7,7 juta, lebih rendah dari yang diharapkan 8,1 juta. Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kelemahan ekonomi di AS, yang mungkin menandakan resesi di masa mendatang. Berbagai faktor, termasuk permintaan tenaga kerja yang lebih rendah, masalah rantai pasokan, dan inflasi yang tinggi, dianggap telah berkontribusi terhadap tren ini, yang mendorong perusahaan untuk berhati-hati saat menciptakan lapangan kerja baru.
Setelah laporan JOLTS, harga Bitcoin turun 3% menjadi USD $56.356, dengan volume perdagangan melonjak 27%, yang menunjukkan peningkatan aktivitas investor. Ethereum juga mengalami penurunan 2,4%, bersamaan dengan penurunan serupa pada altcoin. Pergerakan ini menyoroti sensitivitas pasar mata uang kripto terhadap berita ekonomi global, dengan harga yang cepat bereaksi terhadap pembaruan yang tidak menguntungkan.