PortalMadura.Com, Pamekasan – Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mulai gerah dengan pernyataan Bupati Baddrut Tamam yang mengaku sudah tidak ada lagi koalisi partai politik di pemerintahannya dalam lima tahun ke depan.
Ketua DPD PAN Pamekasan, Heru Budi Prayitno menegaskan, sebagai partai pengusung utama, pihaknya akan senantiasa mendukung kebijakan bupati. Terlepas adanya pernyataan yang tidak mengenakkan di telinga partai koalisi.
“Persoalan pernyataan seperti itu, kita akan klarifikasi langsung ke bupati. Karena (selama ini, red) di media, belum pernah menyampaikan kepada partai koalisi secara langsung. Bagi saya untuk sementara ini tidak masalah, kecuali ada pernyataan resmi bupati di depan partai koalisinya,” tegasnya, Senin (5/11/2018).
Namun demikian, Heru tidak menampik jika persoalan ini akan menjadi masalah yang terus berlarut-larut apabila bupati tidak segera melakukan komunikasi politik dengan partai pengusung yang telah membawanya duduk di kursi nomor satu di bumi Gerbang Salam.
“Karena ini satu-satunya bupati di dunia yang menyatakan tidak ada partai koalisi, perlu diingat saja dia berangkat dari mana, bisa mendaftar ke KPU dari mana,” tanya dia.
Adanya pernyataan bupati perihal tidak adanya koalisi partai politik tapi koalisi kerakyatan tersebut sebelumnya juga memantik reaksi dari Partai Gerinda sebagai partai pengusung. Di mana, Ketua Partai Gerindra Pamekasan, H. Taufikurrahman, menegaskan bahwa bupati harus belajar komunikasi politik.
Sekadar diketahui, partai pengusung pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam-Raja'e, pada pilkada kemarin adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). (Marzukiy/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
