PortalMadura.Com, Jakarta – ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi pilar utama dalam strategi bisnis modern yang berorientasi pada keberlanjutan. Lebih dari sekadar tren, pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan daya saing sekaligus memastikan pertumbuhan jangka panjang. ESG mencakup perhatian terhadap dampak lingkungan, kontribusi sosial, serta penerapan tata kelola yang baik, yang semuanya dapat meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya operasional, memperkuat reputasi, dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan.
Untuk membantu perusahaan mengadopsi ESG secara efektif, LindungiHutan menyusun panduan implementasi yang mencakup langkah-langkah strategis menuju keberlanjutan. Panduan ini memberikan pedoman praktis, termasuk penerapan regulasi penting seperti POJK No. 51/2017, yang mewajibkan pelaporan keberlanjutan tahunan dan strategi keuangan berkelanjutan. Selain itu, panduan ini merangkum kerangka pelaporan internasional seperti GRI, SASB, dan TCFD.
LindungiHutan sebagai start-up lingkungan berfokus pada konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat lokal di berbagai wilayah Indonesia. Hingga saat ini, lebih dari 898 ribu pohon telah ditanam di 41 lokasi penanaman, berkolaborasi dengan ratusan perusahaan dan brand. Melalui program-program inovatif seperti The Green CSR, Collaboratree, dan Carbon Offset, LindungiHutan menciptakan solusi yang mengintegrasikan kelestarian lingkungan dengan keberlanjutan bisnis.
Panduan ESG ini diharapkan menjadi alat bantu strategis bagi perusahaan yang ingin memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan. Dengan memadukan aksi nyata dan pelaporan transparan, perusahaan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan sekaligus menjaga keberlanjutan operasionalnya di masa depan.
