PBB Puji Perubahan Suriah yang Lebih Baik

Avatar of PortalMadura.com
PBB puji perubahan Suriah yang lebih baik
Ilustrasi satu kawasan di Suriah. (Foto file - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Keadaan di Suriah menjadi lebih baik untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, kata seorang diplomat pada Kamis.

“Kami sekarang telah menikmati lima minggu tanpa serangan apa pun. Saya tidak dapat mengingat periode seperti ini selama tiga tahun terakhir di Idlib,” Jan Egeland, seorang penasehat Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan kepada wartawan di PBB di Jenewa. dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (19/10/2018).

Namun dia juga mengatakan kelompok teroris PKK / YPG dan rezim Bashar al-Assad telah menyerang ribuan warga sipil di Suriah timur.

Menggarisbawahi harapannya untuk diplomasi, Egeland menyatakan kegembiraannya melihat Turki dan Rusia mencapai kesepakatan.

Dia mengatakan “pihak Rusia dan Turki telah mengindikasikan bahwa lebih banyak waktu akan diberikan untuk mengimplementasikan perjanjian yang dicapai di Sochi, Rusia, untuk provinsi Idlib di Suriah utara.”

“Akan ada lebih banyak waktu untuk diplomasi,” tambahnya.

Menurut Egeland, PBB memiliki 12.000 pekerja kemanusiaan di Suriah dan para donor telah mengeluarkan bantuan yang dibekukan karena rasa takut tidak akan pernah sampai kepada siapa pun karena kurangnya keamanan.

“Kami sekarang memiliki kesempatan untuk membantu orang dan itu penting dilakukan sebelum musim dingin,” katanya, menambahkan bahwa konvoi bantuan dengan makanan, kesehatan dan barang-barang perawatan pribadi akan dikirim ke Rukhban, Suriah tenggara.

Egeland mengatakan bahwa ada laporan tentang kematian di daerah itu karena kurangnya pasokan bantuan.

“Terakhir kali kami mencapai Rukhban adalah Januari lalu,” tambahnya.

“Sebanyak 7000 warga sipil melarikan diri dari daerah yang kurang mendapat perhatian internasional,” kata Egeland.

Dalam perjanjian Sochi, Ankara dan Moskow menandatangani sebuah nota kesepahaman yang menyerukan stabilisasi di zona de-eskalasi Idlib, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.

Berdasarkan kesepakatan itu, kelompok-kelompok oposisi di Idlib akan tetap berada di daerah-daerah di mana mereka sudah menetap, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud untuk mencegah pertempuran baru. (AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.